Teriakan Pembohong ke Delegasi Israel di Mahkamah Internasional

Teriakan Pembohong ke Delegasi Israel di Mahkamah Internasional

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 19 Mei 2024 06:01 WIB
3444WD-ISRAEL-PALESTINIANS_SAFRICA_WORLD_COURT_ISRAEL_O_
Delegasi Israel diteriaki pembohong di ICJ (Foto: Reuters)
Jakarta -

Delegasi pemerintah Israel disoraki 'pembohong' kala berbicara di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ). Teriakan itu muncul saat delegasi Israel tengah membela serangan militer di Gaza.

Gilad Noam, Wakil Jaksa Agung Israel untuk Urusan Internasional, mengatakan di depan ICJ bahwa Israel terlibat dalam perang melawan Hamas dan membantah klaim genosida.

Dilansir Middle East Monitor, Sabtu (18/5/2024), ICJ pada Jumat (17/5) waktu setempat sedang mengadakan putaran ketiga sidang untuk langkah-langkah darurat yang diminta oleh Afrika Selatan, yang ingin pengadilan memerintahkan gencatan senjata di Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Afrika Selatan mengatakan kepada ICJ pada hari Kamis bahwa situasi di Gaza telah mencapai "tahap baru dan mengerikan" dan mendesak para hakim untuk memerintahkan penghentian operasi militer Israel.

Di depan ICJ, Noam mengatakan: "Dengan mengeksploitasi Konvensi Genosida, Afrika Selatan menyarankan adanya pembacaan hukum internasional yang berbelit-belit, sehingga setiap konflik dapat dibawa ke Pengadilan ini."

ADVERTISEMENT

Noam selanjutnya menuduh Afrika Selatan bersekutu dengan Hamas, dan menyoroti pertemuan baru-baru ini antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Afrika Selatan dan delegasi Hamas di Johannesburg, Afrika Selatan.

Noam menambahkan, "Dia (Menlu Afsel) tidak mendesak Hamas untuk melepaskan sandera, berhenti menggunakan perisai manusia, berhenti beroperasi di rumah sakit PBB atau tempat-tempat lain yang dilindungi dan, oleh karena itu, Afrika Selatan, tidak tertarik pada kebenaran, hukum atau keadilan."

Selain itu, ia menyatakan bahwa Rafah, kota paling selatan di Gaza dan titik fokus sidang, adalah pusat "aktivitas teroris yang sedang berlangsung", termasuk penyanderaan.

Sidang di ICJ sempat terhenti ketika seorang pengunjuk rasa berteriak "pembohong" saat presentasi penasihat hukum Kementerian Luar Negeri Israel, Tamar Kaplan Tourgeman, yang menuduh Afrika Selatan melakukan tuduhan palsu bahwa Israel telah memutus Gaza dari dunia luar dan bantuan kemanusiaan.

Dia menunjukkan bahwa Israel telah membuka tiga perlintasan darat baru ke Gaza dari wilayah Israel, memperluas kapasitas perlintasan yang ada dan menginvestasikan US$52 juta untuk memperluas infrastruktur dan kapasitas jalan untuk semua penyeberangan.

"Tidak sulit untuk melihat bahwa Israel telah melakukan upaya tambahan untuk meningkatkan penyediaan bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza. Pengabaian sepenuhnya oleh Afrika Selatan terhadap kenyataan dan kebenaran ini adalah hal yang sangat jelas dan mengkhawatirkan," kata Tourgeman.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Israel Bombardir Kamp Pengungsian Jabalia, 10 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Afsel Kembali Desak ICJ Perintahkan Israel Setop Genosida

Afrika Selatan (Afsel) kembali mendesak ICJ memerintahkan Israel menghentikan genosida di Gaza, Palestina. Afrika Selatan meminta ada tindakan darurat setelah Israel melakukan serangan di Rafah.

Dilansir Al Jazeera, Kamis (16/5/2024), ICJ menyidangkan gugatan ini dengan agenda mendengarkan argumen dari Afsel. Gugatan ini dilayangkan Afrika Selatan yang mengupayakan tindakan darurat tambahan atas serangan Israel di Rafah yang kini menjadi tempat jutaan warga Gaza mengungsi.

Afrika Selatan mulai menyampaikan argumen lisan di hadapan publik di pengadilan yang bermarkas di Den Haag pada pukul 13.00 waktu setempat. Sementara Israel dijadwalkan memberikan pandangannya pada hari Jumat pukul 08.00 waktu setempat.

Duta Besar Afsel untuk Belanda, Vusi Madonsela, mengatakan Afrika Selatan kembali ke pengadilan untuk 'melakukan apa yang bisa mereka lakukan untuk menghentikan genosida' yang menurutnya hampir 'menghancurkan Gaza dari peta' dan 'mengejutkan hati nurani umat manusia'.

Dia mengatakan sejak ICJ pertama kali memerintahkan Israel menerapkan langkah-langkah untuk mencegah tindakan genosida, Israel 'dengan sengaja melanggar perintah pengadilan yang mengikat' dan meningkatkan serangannya terhadap warga Palestina.

Dia mengatakan beratnya serangan ini memerlukan 'proses pengadilan yang mendesak dan cepat untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina, sebuah komitmen yang ditanggapi dengan serius oleh Afrika Selatan'.

Menurut data dari pejabat Kementerian Kesehatan Palestina, perang Israel selama berbulan-bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang dan melukai hampir 80.000 orang.

Halaman 2 dari 2
(taa/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads