Hujan lebat menyebabkan banjir di beberapa bagian Eropa utara seperti Jerman, Belgia dan Belanda pada Jumat malam hingga Sabtu, membanjiri jalan-jalan dan bangunan serta memicu evakuasi.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/5/2024), di negara bagian Saarland, Jerman barat daya, jalanan terendam air. Foto-foto di media sosial menunjukkan para pekerja darurat membawa penduduk setempat ke tempat yang aman dengan perahu.
Ibu kota negara bagian tersebut, Saarbruecken, terkena dampak paling parah. Sementara harian Jerman Bild melaporkan jebolnya tanggul di kota Quierschied menyebabkan pembangkit listrik di daerah tersebut ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan tetapi setidaknya satu orang terluka. Kanselir Jerman Olaf Scholz dijadwalkan mengunjungi daerah itu pada Sabtu malam waktu setempat.
Perdana Menteri negara bagian Saarland, Anke Rehlinger, menggambarkan situasi saat ini "sangat tegang" dan memperingatkan kemungkinan akan terjadi kerusakan yang luas.
Namun, kondisi tersebut membaik pada Sabtu pagi dengan dicabutnya peringatan cuaca buruk di wilayah tersebut dan turunnya permukaan air, kata Wali Kota Saarbruecken Uwe Conradt.
Ratusan pekerja layanan darurat masih berada di lokasi untuk membantu pembersihan.
Sebelumnya pada tahun 2021, wilayah Rhineland-Pfalz dan Rhine-Westphalia Utara di Jerman dilanda bencana banjir yang menewaskan lebih dari 180 orang.
Di Belgia, provinsi Liege dilanda banjir besar. Pihak berwenang menerima ratusan permintaan bantuan dan 150 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, kata gubernur Herve Jamar.
Bantuan utama yang diberikan oleh layanan darurat adalah memompa air keluar dari bangunan yang terendam banjir, katanya.
Sementara di perbatasan provinsi Limburg, Belanda, dua lokasi perkemahan dievakuasi pada Sabtu pagi waktu setempat karena terancam oleh meningkatnya air banjir.
Sementara itu wilayah Moselle di timur laut Perancis ditempatkan dalam status siaga banjir karena permukaan air di sungai meningkat setelah hujan lebat.