Seorang penyerang bersenjatakan parang menyerbu sebuah kantor polisi di Malaysia dan menewaskan dua petugas polisi. Pria itu dicurigai memiliki kaitan dengan kelompok Jemaah Islamiyah (JI).
Dalam insiden yang terjadi pada Jumat dini hari waktu setempat itu, penyerang menebas salah satu petugas sebelum mengambil pistol korban dan menembak mati petugas lainnya, kata Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain.
Polisi ketiga juga terluka, sebelum dia menembak mati penyerang tersebut.
"Dua orang kami tewas dalam serangan itu," kata Razarudin kepada wartawan di lokasi serangan di negara bagian Johor, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (17/5/2024).
"Seorang polisi lainnya terluka dalam baku tembak dan dalam kondisi stabil di rumah sakit," katanya seperti dilaporkan kantor berita nasional Malaysia, Bernama.
Polisi menggerebek rumah tersangka dan menangkap lima orang, termasuk ayahnya yang berusia 62 tahun, yang menurut Razarudin adalah anggota JI.
JI yang terkait dengan jaringan Al Qaeda, disalahkan atas serangkaian serangan bom mematikan di wilayah Asia Tenggara, termasuk pemboman tahun 2002 di Bali, Indonesia yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.
Razarudin mengatakan polisi juga menyita dokumen-dokumen yang "berhubungan dengan JI" dari rumah penyerang tersebut.
"Melihat barang-barang yang ada di dalam rumah, kami mengetahui penyerang yang tewas sedang bersiap untuk menyerang kantor polisi," kata Razarudin.
"Kami yakin motifnya adalah untuk mendapatkan senjata untuk agendanya yang kami tidak tahu apa tujuannya," imbuhnya.
Diperkirakan ada 20 anggota JI yang diyakini berada di Johor, katanya.
Razarudin mengatakan keamanan telah ditingkatkan di negaranya.
(ita/ita)