Israel terus melanjutkan operasi militernya di kota Rafah, Gaza. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan mengatakan pada Kamis (16/5) waktu setempat, bahwa lebih banyak tentara akan "memasuki Rafah" seiring operasi militer meningkat di kota ujung selatan Gaza tersebut.
"Operasi di Rafah akan berlanjut ketika pasukan tambahan memasuki wilayah tersebut," kata Gallant, seperti dikutip dari kantor berita AFP dan Al Arabiya, Jumat (17/5/2024). Dia menambahkan bahwa "beberapa terowongan di wilayah tersebut telah dihancurkan oleh pasukan kami... aktivitas ini akan semakin intensif."
"Ratusan target [teror] telah diserang, dan pasukan kami sedang bermanuver di daerah tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan kementerian.
Israel telah mengabaikan peringatan internasional, termasuk dari Amerika Serikat, dengan mengirimkan pasukan militernya bersama tank-tank ke wilayah Rafah bagian timur untuk memburu para militan di sana sejak pekan lalu. PBB menyebut 450.000 orang telah mengungsi dari Rafah sejak Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah timur area tersebut pada 6 Mei lalu.
Sekitar 100.000 orang lainnya, menurut PBB, telah meninggalkan rumah-rumah mereka di tengah pertempuran baru yang berkecamuk di Jalur Gaza bagian utara. Hal itu berarti sekitar seperempat penduduk Jalur Gaza telah mengungsi lagi hanya dalam waktu seminggu.
(ita/ita)