AS Nyatakan Boeing Bisa Dituntut Atas Tragedi 737 MAX Lion Air

AS Nyatakan Boeing Bisa Dituntut Atas Tragedi 737 MAX Lion Air

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 15 Mei 2024 12:22 WIB
FILE - In this April 10, 2019, file photo a Boeing 737 MAX 8 airplane being built for India-based Jet Airways lands following a test flight at Boeing Field in Seattle. Boeing is reassuring airline industry leaders about the safety of the grounded 737 Max as it continues working to get the plane back in service. The aircraft maker invited about 30 union officials, safety experts and others to the Seattle area for two days of meetings with Boeing executives and factory tours. (AP Photo/Ted S. Warren, File)
Ilustrasi -- Boeing 737 MAX (dok. AP Photo/Ted S. Warren, File)
Washington DC -

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Boeing bisa dituntut atas dua kecelakaan pesawat jenis Boeing 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia, yang menewaskan total 346 orang sekitar lima tahun lalu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/5/2024), para pejabat Departemen Kehakiman AS dalam surat mereka kepada pengadilan federal di Texas pada Selasa (14/5) waktu setempat menyatakan bahwa Boeing telah melanggar kewajiban berdasarkan perjanjian yang melindunginya dari proses hukum atas kecelakaan tersebut.

Pihak Boeing mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya telah menghormati ketentuan dalam perjanjian tersebut, dan mengungkapkan rencana untuk membela diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami meyakini bahwa kami telah menghormati ketentuan dalam perjanjian itu," tegas Boeing.

Para pejabat AS mengatakan dalam surat mereka bahwa Boeing telah melanggar melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian penuntutan yang ditangguhkan atau deferred prosecution agreement (DFA) dengan "kegagalan merancang, menerapkan, dan menegakkan program kepatuhan dan etika untuk mencegah dan mendeteksi pelanggaran undang-undang penipuan AS di seluruh operasinya".

ADVERTISEMENT

Pelanggaran semacam itu, menurut para pejabat kehakiman AS, berarti Boeing bisa dituntut atas segala pelanggaran hukum federal terkait kecelakaan tersebut.

Pemerintah AS sedang mengevaluasi bagaimana tindakan selanjutnya dalam persoalan ini, dan telah mengarahkan Boeing untuk memberikan tanggapan resmi mereka pada 13 Juni mendatang.

Simak juga Video 'Tiga Pesawat Boeing 737 MAX 9 Lion Air Dikandangkan Sementara':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Disebutkan juga bahwa para pejabat AS berencana untuk berunding dengan keluarga para korban tewas dalam kecelakaan Lion Air nomor penerbangan 610 dan kecelakaan Ethiopian Airlines nomor penerbangan 302.

"Ini merupakan langkah awal yang positif, dan bagi para keluarga, ini adalah langkah yang ditunggu sejak lama," ucap pengacara Paul Cassell yang mewakili keluarga para korban kecelakaan maut tersebut.

Cassell menyerukan adanya tindakan lebih lanjut dari Departemen Kehakiman AS, dan menyatakan bahwa dirinya akan mencari rincian mengenai "perbaikan yang memuaskan" atas kesalahan Boeing.

Pada Maret 2019 lalu, sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh maskapai Ethiopian Airlines jatuh di wilayah tenggara Addis Ababa dan menewaskan 157 orang di dalamnya. Itu merupakan kecelakaan kedua dalam kurun waktu lima bulan yang dialami pesawat jenis Boeing 737 MAX 8.

Kecelakaan pertama terjadi pada Oktober 2018 dengan melibatkan Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan maskapai Lion Air yang jatuh ke Laut Jawa dan menewaskan 189 orang.

Kedua pesawat itu sama-sama jatuh tak lama setelah lepas landas, dan hasil penyelidikan menunjukkan adanya masalah dengan sistem penerbangan otomatis. Pesawat Boeing jenis 737 MAX 8 kemudian di-grounded dan dilarang terbang di banyak negara.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan Departemen (Kehakiman AS) dengan sangat transparan, seperti yang kami lakukan sepanjang perjanjian itu," demikian pernyataan Boeing kepada AFP menyusul pernyataan Departemen Kehakiman AS.

Disebutkan juga bahwa komunikasi itu akan mencakup "tanggapan terhadap pertanyaan mereka setelah kecelakaan Alaska Airlines nomor penerbangan 1282". Boeing merujuk pada insiden panel jendela yang meletus dan copot di udara dalam insiden pada 5 Januari lalu.

Simak juga Video 'Tiga Pesawat Boeing 737 MAX 9 Lion Air Dikandangkan Sementara':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads