AS Kritik Israel Tak Punya Rencana Kredibel Lindungi Warga Rafah

AS Kritik Israel Tak Punya Rencana Kredibel Lindungi Warga Rafah

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Mei 2024 15:41 WIB
U.S. Secretary of State Antony Blinken speaks to media with El Salvador’s Foreign Minister Alexandra Hill at the State Department in Washington, U.S., August 7, 2023. REUTERS/Kevin Wurm/File Photo Acquire Licensing Rights
Menlu AS Antony Blinken (dok. REUTERS/Kevin Wurm/File Photo Acquire Licensing Rights)
Washington DC -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut Israel, sekutu dekatnya, tidak memiliki "rencana yang kredibel" untuk melindungi sekitar 1,4 juta warga sipil Palestina yang ada di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Blinken juga memperingatkan bahwa serangan darat Israel terhadap Rafah berpotensi memicu pemberontakan jika gagal menewaskan semua militan Hamas yang ada di kota paling selatan di Jalur Gaza tersebut.

Seperti dilansir Reuters dan CBS News, Senin (13/5/2024), Blinken dalam pernyataannya pada Minggu (12/5) waktu setempat menegaskan bahwa Washington "tidak akan mendukung" operasi militer Tel Aviv di Rafah tanpa adanya "rencana yang kredibel untuk melindungi warga sipil".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak hari pertama, Presiden (Joe) Biden telah bertekad untuk mendukung Israel dalam membela diri dan berusaha memastikan bahwa (serangan) 7 Oktober tidak akan terjadi lagi," ucap Blinken saat berbicara dalam acara televisi CBS "Face the Nation".

"Pada saat yang sama, beliau sangat jelas dalam melakukan hal ini, sangat penting bagi Israel untuk melindungi warga sipil dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sampai kepada orang-orang yang membutuhkannya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Komentar Blinken itu disampaikan saat Israel bersiap memperluas operasi militernya di Rafah dalam beberapa hari terakhir meskipun ada kritikan internasional. Pada Sabtu (11/5) waktu setempat, Tel Aviv memberikan perintah evakuasi terbaru untuk warga sipil Palestina di Rafah.

Di sisi lain, Biden menuai kritikan dari kelompok sayap kiri karena terus mendukung Israel, dan menuai kecaman dari sayap kanan karena dianggap gagal memenuhi komitmen terhadap Tel Aviv dengan menangguhkan pasokan bom berat terkait rencana invasi darat ke Rafah.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Blinken dalam pernyataannya membela Biden dengan mengatakan bahwa "tidak ada presiden yang berbuat lebih banyak untuk membela Israel ketika benar-benar dibutuhkan, selain Joe Biden". Namun Blinken juga menegaskan pemerintahan Biden telah "sangat jelas selama berbulan-bulan mengenai kekhawatiran kami soal operasi militer besar-besaran di Rafah".

"Yang sudah kami jelaskan adalah jika Israel melancarkan operasi militer besar-besaran ke Rafah, maka ada sistem tertentu yang tidak akan kami dukung dan pasok untuk operasi tersebut," tegas Blinken dalam pernyataannya.

"Israel perlu untuk memiliki rencana yang kredibel, yang jelas, untuk melindungi warga sipil, hal yang belum kami lihat," ucapnya.

Blinken juga menjelaskan bahwa AS berupaya mengembangkan rencana terkait apa yang terjadi setelah perang Gaza berakhir. Dia menekankan Hamas akan kembali ke wilayah Jalur Gaza yang dibersihkan Israel, dan jika pada awalnya Tel Aviv sukses di Rafah, dia menekankan bahwa hal itu mungkin tidak berkelanjutan.

"Israel berada dalam jalur yang berpotensi mewarisi pemberontakan, dengan banyaknya petempur bersenjata Hamas yang tersisa atau jika Israel meninggalkan kekosongan yang dipenuhi kekacauan, dipenuhi oleh anarki, dan mungkin dipenuh kembali oleh Hamas," cetusnya dalam wawancara dengan program NBC "Meet the Press".

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads