Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tidak akan menoleransi segala ancaman dari negara-negara Barat. Putin memperingatkan bahwa kekuatan nuklir Rusia "selalu" waspada.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/5/2024), penegasan itu disampaikan Putin saat berpidato dalam peringatan 79 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam. Peringatan itu disebut sebagai "Hari Kemenangan" oleh warga Rusia, yang diwarnai parade militer.
Parade militer "Hari Kemenangan" biasanya menampilkan barisan peralatan militer Rusia, termasuk rudal canggih dan sistem pertahanan udara, juga ribuan personel militer negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin memuji tentara-tentara Rusia yang bertempur di Ukraina, dan menuduh "elite Barat" mengobarkan konflik di seluruh dunia, saat berpidato di hadapan ribuan tentara yang mengenakan seragam seremonial di Lapangan Merah, Moskow, pada Kamis (9/5) waktu setempat.
"Rusia akan melakukan segalanya untuk mencegah bentrokan global, namun pada saat yang sama kita tidak akan membiarkan siapa pun mengancam kita. Kekuatan strategis kita selalu waspada," tegas Putin dalam pidatonya.
"Teman-teman, Rusia saat ini sedang melalui masa yang sulit dan krusial. Nasib tanah air, masa depannya bergantung pada kita masing-masing," ujarnya.
Hari Kemenangan yang diperingati dengan parade 9 Mei menjadi hari libur paling penting di Rusia, karena Putin menempatkan negaranya pada posisi tempur yang kuat. Dia berulang kali menggambarkan pertempuran melawan Ukraina saat ini sebagai pertempuran eksistensial melawan "Nazisme".
Simak juga Video 'Murka, Putin Ancam Negara yang Sediakan Pangkalan Udara untuk Ukraina':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Putin juga semakin meningkatkan retorika nuklirnya. Awal pekan ini, Putin memerintah militer Rusia untuk melakukan latihan senjata nuklir taktis yang melibatkan angkatan laut dan pasukan yang berbasis di dekat Ukraina.
Tahun lalu, Moskow mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif dan menarik diri dari perjanjian pengurangan senjata utama dengan Amerika Serikat (AS).
Pidato Putin itu disampaikan dua hari setelah dia dilantik kembali menjadi Presiden Rusia dalam seremoni mewah yang digelar di Kremlin. Dengan pelantikan itu maka Putin resmi menjabat untuk enam tahun ke depan, dan memecahkan rekor masa jabatan kelima dengan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Putin yang kini berusia 71 tahun ini telah memerintah Rusia sejak pergantian abad. Dia berkuasa baik sebagai Presiden atau Perdana Menteri (PM) Rusia sejak tahun 1999 silam.
Masa jabatan kelima Putin dimulai sekitar dua tahun setelah dia memerintahkan invasi militer Rusia ke Ukraina, yang menuai kecaman dunia. Setelah dirinya dilantik, Putin berjanji memberikan "kemenangan" kepada rakyat Rusia.
"Kita adalah bangsa yang bersatu dan besar, dan bersama-sama kita akan mengatasi segala rintangan, mewujudkan semua yang telah kita rencanakan, dan bersama-sama kita akan menang," tegasnya.