Bos CIA Temui Netanyahu Bahas Opsi Penangguhan Invasi Rafah

Bos CIA Temui Netanyahu Bahas Opsi Penangguhan Invasi Rafah

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 09 Mei 2024 12:27 WIB
FILE - Central Intelligence Agency Director William Burns, center, testifies on Capitol Hill in Washington, March 8, 2022, during a House Permanent Select Committee on Intelligence hearing on worldwide threats. He is flanked by Director of National Intelligence Avril Haines, left, and Defense Intelligence Agency Director Lt. Gen. Scott Berrier, right. Burns has tested positive for COVID-19, according to an agency statement Thursday, March 31. (AP Photo/Susan Walsh, File)
Direktur CIA Bill Burns atau dikenal juga sebagai William Burns (dok. AP Photo/Susan Walsh, File)
Jerusalem -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sedang berdiskusi dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA, Bill Burns, membahas "kemungkinan" penangguhan operasi militer di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, dengan imbalan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (9/5/2024), diskusi itu dilakukan saat Burns sedang melakukan kunjungan sebagai bagian dari upaya terbaru Washington untuk mewujudkan gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza. Direktur CIA itu diketahui turut terlibat dalam upaya mediasi dalam perang Israel-Hamas.

Diskusi yang dilakukan oleh Netanyahu dan Burns digelar saat keduanya bertemu di Yerusalem pada Rabu (8/5) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keduanya membahas kemungkinan Israel menangguhkan operasi di Rafah dengan imbalan pembebasan sandera," ungkap seorang pejabat Israel, yang tidak ingin disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

Israel menentang keberatan yang disampaikan AS dan dunia internasional, dengan mengirimkan tank-tank militer ke Rafah untuk merebut area perlintasan perbatasan utama dengan Mesir pada Selasa (7/5) pagi. Perlintasan perbatasan itu menjadi saluran utama bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Penyerbuan militer Israel ke Rafah bagian timur itu terjadi setelah Hamas mengumumkan pada Senin (6/5) waktu setempat bahwa mereka menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan mediator Mesir dan Qatar.

Tel Aviv dalam tanggapannya menyebut proposal yang disetujui Hamas "sangat jauh" dari apa yang disetujui oleh para perunding sebelumnya.

Simak juga Video '3 Tuntutan Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza yang Ditolak Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kendali demikian, perundingan gencatan senjata terus berlanjut di Kairo, Mesir. Laporan media terkait pemerintah Mesir menyebut perundingan kembali digelar pada Rabu (8/5) waktu setempat "dengan kehadiran semua pihak".

AS yang merupakan sekutu dekat dan pemasok bantuan militer utama Israel, mengonfirmasi bahwa perundingan sedang berlangsung.

"Perundingan sedang berlangsung. Penilaian mendalam terhadap posisi kedua belah pihak menunjukkan bahwa mereka seharusnya mampu mengatasi... kesenjangan yang ada, jadi kami akan terus mendukung proses tersebut," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, kepada wartawan setempat.

Sementara Hamas memperingatkan bahwa perundingan yang sedang berlangsung itu akan menjadi "kesempatan terakhir" bagi Israel untuk menyelamatkan sekitar 128 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Simak juga Video '3 Tuntutan Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza yang Ditolak Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads