Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia untuk Periode ke-5

Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia untuk Periode ke-5

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 07 Mei 2024 16:45 WIB
Russian President Vladimir Putin takes the oath during an inauguration ceremony at the Kremlin in Moscow, Russia May 7, 2024, in this still image taken from live broadcast video. Kremlin.ru/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights, opens new tab
Vladimir Putin saat diambil sumpah dan dilantik kembali menjadi Presiden Rusia (Kremlin.ru/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Moskow -

Vladimir Putin resmi dilantik kembali menjadi Presiden Rusia dalam seremoni mewah yang digelar di Kremlin pada Selasa (7/5) waktu setempat. Pelantikan ini membuat Putin akan menjabat enam tahun ke depan, dan memecahkan rekor masa jabatan kelima dengan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (7/5/2024), Putin yang kini berusia 71 tahun ini telah memerintah Rusia sejak pergantian abad. Dia berkuasa baik sebagai Presiden atau Perdana Menteri (PM) Rusia sejak tahun 1999 silam.

Putin mendapatkan mandat baru untuk menjabat Presiden Rusia selama enam tahun ke depan, setelah menang telak dalam pemilihan presiden (pilpres) yang digelar pada Maret lalu tanpa adanya oposisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa jabatan kelima Putin dimulai sekitar dua tahun setelah dia memerintahkan pengerahan militer Rusia ke Ukraina, yang menuai kecaman dunia.

Putin mampu mendominasi lanskap politik dalam negeri, namun di panggung internasional, dia terlibat konfrontasi dengan negara-negara Barat yang dituduhnya telah memanfaatkan Ukraina sebagai kendaraan untuk mencoba mengalahkan dan memecah-belah Rusia.

ADVERTISEMENT

Seremoni pengambilan sumpah dan pelantikan Putin di Kremlin pada Selasa (7/5) ini diboikot oleh Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Barat.

"Tidak, kami tidak akan mengirimkan perwakilan pada pelantikannya," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Senin (6/5).

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Murka, Putin Ancam Negara yang Sediakan Pangkalan Udara untuk Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



"Kami tentu saja tidak menganggap pemilu itu bebas dan adil, namun dia adalah Presiden Rusia dan dia akan terus melanjutkan kapasitasnya," ujarnya.

Inggris, Kanada, dan sebagian besar negara Uni Eropa juga memutuskan untuk memboikot pelantikan Putin. Meskipun Prancis mengatakan akan mengirimkan Duta Besarnya.

Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia, menyebut seremoni pelantikan itu bertujuan menciptakan "ilusi legalitas bagi seseorang yang berkuasa hampir seumur hidup, yang telah mengubah Federasi Rusia menjadi negara agresor dan rezim yang berkuasa menjadi diktator".

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads