AS Kembali Serukan Israel Tidak Invasi Rafah!

AS Kembali Serukan Israel Tidak Invasi Rafah!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 07 Mei 2024 12:51 WIB
Destroyed buildings are seen through the window of an airplane from the U.S. Air Force, as they stand in the Gaza Strip, Thursday, March 14, 2024. (AP Photo/Leo Correa)
Ilustrasi -- Foto dari udara menunjukkan gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan Israel (dok. AP/Leo Correa)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) sedang mengkaji respons yang diberikan Hamas terhadap tawaran gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza. Pengkajian dilakukan oleh Washington setelah Hamas mengumumkan persetujuan atas proposal gencatan senjata terbaru untuk perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Otoritas AS juga memperbarui seruan kepada Israel, sekutunya, untuk tidak menyerang Rafah di Jalur Gaza bagian selatan, yang kini dipenuhi para pengungsi Palestina yang menghindari gempuran Tel Aviv.

Seperti dilansir AFP, Selasa (7/5/2024), Washington tidak secara langsung mengomentari persetujuan yang diberikan Hamas terhadap proposal gencatan senjata terbaru, namun hanya mengatakan pihaknya sedang melakukan pengkajian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bisa memastikan bahwa Hamas telah memberikan respons. Kami sedang mengkaji respons tersebut saat ini, dan mendiskusikannya dengan mitra-mitra kami di kawasan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Millers saat berbicara kepada wartawan setempat.

Miller menambahkan bahwa Direktur Badan Intelijen Pusat AS, CIA, Bill Burns "sedang berada di kawasan untuk mengerjakan hal ini secara real-time".

ADVERTISEMENT

Dia menolak untuk untuk menjelaskan respons Hamas, yang menurut kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu adalah menyetujui gencatan senjata. Miller mengatakan AS mendukung kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan membebaskan para sandera.

"Kami terus meyakini bahwa kesepakatan soal sandera adalah demi kepentingan terbaik rakyat Israel; demi kepentingan terbaik rakyat Palestina," sebutnya.

AS juga menyerukan kembali kepada Israel untuk tidak menyerang Rafah. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Respons Dingin Biden soal Gelombang Demo Pro-Palestina di Kampus AS

[Gambas:Video 20detik]



Saat AS sedang mengkaji respons Hamas, pemerintahan Presiden Joe Biden juga memperbarui seruan kepada Israel agar tidak menyerang Rafah, setelah negara Yahudi itu mengeluarkan perintah evakuasi untuk warga Palestina di sana.

"Kami belum melihat rencana kemanusiaan yang kredibel dan bisa dilaksanakan," ucap Miller merujuk pada rencana kemanusiaan Israel di Rafah yang dituntut oleh Washington sebelumnya,

"Kami meyakini bahwa operasi militer di Rafah saat ini akan secara dramatis meningkatkan penderitaan rakyat Palestina (dan) akan menyebabkan peningkatan korban sipil," imbuhnya.

Biden, pada Senin (6/5), berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dengan Gedung Putih mengatakan bahwa sang Presiden AS mempertegas sikapnya yang "jelas" soal rencana serangan Israel terhadap Rafah. Washington sebelumnya menentang rencana serangan Tel Aviv itu.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads