Putra Mahkota Arab Saudi Bertemu Presiden Palestina, Bahas Apa?

Putra Mahkota Arab Saudi Bertemu Presiden Palestina, Bahas Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Apr 2024 09:49 WIB
This handout picture provided by the Palestinian Authoritys press office (PPO) shows Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman (R) receiving Palestinian President Mahmud Abbas in Riyadh on April 29, 2024. (Photo by Thaer GHANAIM / PPO / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Momen saat MBS bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh (Thaer GHANAIM/PPO/AFP)
Riyadh -

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, atau yang biasa disebut MBS telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Apa yang dibahas keduanya?

Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada Senin (29/4) waktu setempat, bahwa MBS menegaskan kepada Abbas soal dukungan teguh Riyadh kepada rakyat Palestina sampai mereka mendapatkan hak-hak mereka.

MBS, menurut SPA, juga menegaskan bahwa Saudi terus berupaya tanpa kenal lelah untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang tengah dilanda perang antara Israel dan Hamas sejak Oktober tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan dengan MBS itu dilakukan setelah Abbas menghadiri pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang digelar di Riyadh. Dalam forum itu, Abbas berterima kasih kepada kepemimpinan Saudi karena menyediakan platform untuk membahas perang yang berkecamuk selama berbulan-bulan di Jalur Gaza.

Saat berpidato dalam forum WEC, Abbas menyebut Israel memanfaatkan serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu untuk menyerang warga Palestina di Jalur Gaza.

"Israel memanfaatkan serangan itu (serangan Hamas pada 7 Oktober-red) untuk membalas secara tidak proporsional dengan dalih bahwa itu adalah balas dendam terhadap Hamas," tuding Abbas dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Abbas juga menyerukan negara-negara kekuatan global, khususnya Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Tel Aviv, untuk mendesak Israel "menahan serangannya" saat invasi darat ke Rafah diperkirakan akan segera terjadi.

"Kami menyerukan kepada Amerika Serikat untuk meminta Israel menghentikan operasi Rafah karena Amerika adalah satu-satunya negara yang mampu mencegah Israel melakukan kejahatan tersebut," cetusnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Abbas memperingatkan bahwa invasi darat oleh Israel terhadap Rafah akan memicu "bencana terbesar dalam sejarah rakyat Palestina". Rafah merupakan wilayah paling selatan di Jalur Gaza, yang kini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi akibat perang.

Selain bertemu Abbas, menurut laporan SPA pada Senin (29/4) waktu setempat, MBS juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menlu Inggris David Cameron yang berkunjung ke Saudi.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Blinken berada di Riyadh untuk menghadiri pembicaraan soal gencatan senjata Gaza, termasuk "melalui jalur menuju negara Palestina yang merdeka dengan jaminan keamanan bagi Israel".

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads