Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa dermaga buatannya yang bertujuan khusus untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza akan mulai beroperasi dalam beberapa minggu ke depan.
Namun Washington menegaskan bahwa dermaga untuk penyaluran bantuan via lautan itu tidak akan bisa menggantikan penyaluran bantuan via jalur darat dengan truk-truk, yang dianggap sebagai cara terbaik untuk mendistribusikan makanan kepada warga Palestina yang dilanda perang di Jalur Gaza.
Demikian seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (29/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang yang berkecamuk selama enam bulan terakhir antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah memicu krisis kemanusiaan. Tel Aviv juga semakin didesak untuk mengizinkan lebih banyak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bencana kelaparan segera terjadi.
Pekan lalu, Pentagon mengatakan bahwa militer AS telah mulai membangun dermaga khusus di lepas pantai Gaza, yang dimaksudkan untuk mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan via jalur laut.
"Mungkin diperlukan waktu dua minggu hingga tiga minggu sebelum kita benar-benar bisa melihatnya beroperasi," ucap juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, saat berbicara dengan ABC News pada Minggu (28/4) waktu setempat.
Lebih lanjut, Kirby mengatakan bahwa platform terapung itu akan membantu untuk membawa lebih banyak pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke Jalur Gaza, namun ada batasannya.
"Tidak ada yang bisa menggantikan, sejujurnya, tidak ada yang bisa menggantikan jalur darat dan truk-truk yang masuk," sebutnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.