Mahasiswa yang Ditangkap Telah Dibebaskan
Publikasi mahasiswa universitas tersebut, Columbia Spectator, melaporkan bahwa pada Jumat (19/4) malam, semua demonstran yang ditangkap telah dibebaskan dari tahanan.
Namun publikasi tersebut mengatakan universitas juga telah mulai mengeluarkan pemberitahuan resmi tentang "penangguhan sementara mulai Jumat malam" kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam "Perkemahan Solidaritas Gaza" pada hari Rabu (17/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan massal para mahasiswa tersebut memicu kemarahan dan mendorong digelarnya protes serupa di universitas-universitas terkemuka AS lainnya, termasuk Harvard dan Yale.
Demo Meluas ke Kampus Lain
Sementara itu dilansir AFP, Selasa (23/4/2024), demo juga menyebar ke kampus-kampus lain, termasuk MIT, New York University, University of Michigan dan Yale. Setidaknya 47 orang ditangkap pada hari Senin setelah menolak permintaan untuk membubarkan diri.
"Universitas mengambil keputusan untuk menangkap orang-orang yang tidak mau meninggalkan alun-alun dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan seluruh komunitas Yale dan mengizinkan semua anggota komunitas kami mengakses fasilitas universitas," kata Universitas Ivy League dalam sebuah pernyataan.
"Siswa yang ditangkap juga akan dirujuk untuk tindakan disipliner Yale, yang mencakup serangkaian sanksi, seperti teguran, masa percobaan, atau skorsing," sambung pernyataan itu.
Sementara itu di Universitas Columbia, sekelompok mahasiswa menggelar demo telah mendirikan "Perkemahan Solidaritas Gaza" di halaman rumput di Universitas Columbia. Beberapa mahasiswa Yahudi di institusi bergengsi di New York melaporkan intimidasi dan anti-Semitisme di tengah protes yang berlangsung selama berhari-hari.
Dalam surat terbukanya kepada komunitas universitas, Rektor Universitas Columbia Nemat Shafik mengatakan perlu adanya "pengaturan ulang".
"Selama beberapa hari terakhir, terlalu banyak contoh perilaku intimidasi dan pelecehan di kampus kita," ujarnya.
"Bahasa anti-Semit, seperti bahasa lain yang digunakan untuk menyakiti dan menakut-nakuti orang, tidak dapat diterima dan tindakan yang tepat akan dilakukan," kata Shafik.
Universitas Columbia lalu memerintahkan perkuliahan digelar secara virtual.
"Untuk meredakan dendam dan memberi kita semua kesempatan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya, saya mengumumkan bahwa semua kelas akan diadakan secara virtual pada hari Senin," tambahnya.
Lihat Video 'Malam-malam Rudal Israel Hantam Rumah Warga di Rafah, 3 Tewas':