Dalam aksi penyerangan mengerikan yang terjadi pekan lalu, Uskup Mar Mari Emmanuel dibacok di bagian kepala dan bagian dada oleh seorang tersangka berusia 16 tahun. Aksi itu memicu kerusuhan oleh para jemaat Gereja Kristen Asiria di Sydney bagian barat.
Kepolisian Australia dengan cepat menetapkan penyerangan itu sebagai aksi "teroris". Imbas dari penetapan itu, satuan tugas gabungan kontra-terorisme meluncurkan penyelidikan menyeluruh, yang menggabungkan personel kepolisian negara bagian dan federal serta dinas intelijen ASIO.
Uskup Emmanuel yang menjadi korban serangan itu diketahui memiliki nyaris 200.000 pengikut secara online. Dia dikenal banyak mengkritik vaksin dan lockdown Corona (COVID-19), serta mengkritik agama Islam.
Area yang menjadi lokasi serangan itu merupakan pusat komunitas kecil Kristen Asiria di Sydney, yang banyak di antaranya melarikan diri dari penganiayaan dan perang di Irak dan Suriah.
(nvc/ita)