NYPD menyatakan pria itu tidak menargetkan Trump secara langsung meskipun aksinya dilakukan di luar gedung pengadilan yang menjadi tempat digelarnya sidang pidana pertama terhadap sang mantan Presiden AS terkait uang tutup mulut yang dibayarkan kepada seorang bintang porno sebelum pilpres 2016.
Dilaporkan sebelumnya bahwa salah satu pamflet yang dilemparkan pria itu memuat referensi soal "miliarder jahat", namun menurut laporan Reuters, pamflet itu tidak menyebut nama Trump.
"Saat ini kami melabelinya sebagai semacam ahli teori konspirasi, dan kami berangkat dari sana," ucap wakil komisioner NYPD, Tarik Sheppard, dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung pengadilan di area Manhattan itu dikawal ketat oleh polisi karena menarik banyak pengunjung juga para demonstran. Persidangan kasus Trump tetap dilanjutkan meskipun ada insiden tersebut.
Dilaporkan bahwa insiden itu terjadi sesaat setelah pemilihan juri untuk persidangan selesai dilakukan, yang membuka jalan bagi jaksa dan pengacara untuk menyusun argumen pembuka dalam sidang lanjutan pada Senin (22/4) mendatang.
Trump menolak untuk menjawab pertanyaan soal aksi nekat Azzarello ketika dia kembali ke pengadilan setelah jeda pada Jumat (19/4) waktu setempat.
(nvc/dhn)