Pasukan Milisi CODECO Bunuh 15 Warga Sipil Kongo di Ituri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 19 Apr 2024 05:24 WIB
Ilustrasi kriminal (Foto: Getty Images/South_agency)
Bunia -

Pasukan milisi telah membunuh sedikitnya 15 orang di beberapa desa di provinsi Ituri yang kaya akan emas dan bergejolak di Republik Demokratik Kongo. Belasan orang yang jadi korban itu warga sipil.

Dilansir AFP, Jumat (19/4/2024), sumber lokal menyalahkan milisi CODECO, atau Koperasi Pengembangan Kongo - yang mengaku membela kepentingan kelompok Lendu melawan saingannya Hema - atas pembunuhan tersebut.

Innocent Matukadala, kepala sektor administrasi Banyali-Kalo yang mencakup desa-desa, mengatakan bahwa beberapa korban tewas telah dipenggal.

"Para korban diculik antara tanggal 15 dan 16 April dan kami diberitahu tentang kematian mereka hari ini, setelah mayatnya ditemukan," kata Matukadala sambil menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah penambang emas tradisional.

Jean Robert Basiloko, kepala kelompok masyarakat sipil, mengatakan dua kelompok pejuang CODECO telah membunuh 20 orang, termasuk seorang kepala desa, tiga perempuan dan seorang anak.

Sejak awal tahun ini, CODECO disalahkan atas pembunuhan puluhan warga sipil dalam serangan terhadap penduduk desa.

Ituri menyaksikan konflik antara milisi berbasis etnis dari tahun 1999 hingga 2003 yang menyebabkan ribuan orang tewas sebelum intervensi kekuatan Eropa.

Pertempuran kembali berkobar pada tahun 2017, menewaskan ribuan warga sipil dan memicu pengungsian massal.

Bagian selatan provinsi ini juga menghadapi serangan yang diduga dilakukan oleh Pasukan Sekutu Demokratik (ADF), yang berafiliasi dengan ISIS, dan juga beroperasi di provinsi tetangga, Kivu Utara.

ADF, yang awalnya sebagian besar merupakan pemberontak muslim di Uganda, telah hadir selama tiga dekade di Kongo bagian timur, dan menewaskan ribuan warga sipil.

Tonton juga Video: 7 Balita Tewas Terbakar di Pengungsian Korban Banjir Kongo







(fas/fas)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork