Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan bahwa setiap aksi atau tindakan apa pun terhadap kepentingan Teheran akan memicu respons keras. Penegasan itu disampaikan setelah Israel memperingatkan akan membalas serangan drone dan rudal Iran pada akhir pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/4/2024), Presiden Raisi menyampaikan penegasan itu saat berbicara kepada Emir Qatar Sheik Tamim bin Hamad al-Thani pada Selasa (16/4) waktu setempat.
"Kami dengan tegas menyatakan bahwa tindakan sekecil apa pun terhadap kepentingan Iran pasti akan dibalas dengan respons yang keras, meluas, dan menyakitkan terhadap pelaku siapa pun," ucap Presiden Raisi seperti dikutip kantor berita IRNA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Raisi tidak menyebut langsung nama Israel, namun penegasan itu disampaikan sehari setelah panglima militer Israel Jenderal Herzi Halevi menyatakan Tel Aviv akan merespons serangan drone dan rudal Iran terhadap wilayahnya.
"Peluncuran begitu banyak rudal (Iran), rudal jelajah dan UAV (drone) ke wilayah Negara Israel akan direspons," ucap Halevi saat berpidato di hadapan tentara Israel di pangkalan militer yang menjadi target serangan Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya.
Halevi mengunjungi Pangkalan Udara Nevatim di Israel bagian selatan pada Senin (15/4) waktu setempat. Pangkalan udara itu, menurut militer Israel, "terkena dampak ringan" akibat rentetan serangan udara Teheran.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari secara terpisah. "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi Negara Israel, dan kami akan melakukannya pada kesempatan dan waktu yang kami tentukan," tegasnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Israel Bakal Beri Respons Soal Serangan Iran':
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan kepada televisi pemerintah pada Senin (15/4) malam bahwa respons Teheran terhadap serangan balasan Tel Aviv akan terjadi "hanya dalam hitungan detik karena Iran tidak akan menunggu 12 hari lagi untuk merespons".
Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke arah wilayah Israel pada Sabtu (13/4) tengah malam hingga Minggu (14/4) dini hari. Rentetan serangan udara itu merupakan pembalasan Teheran atas serangan mematikan Tel Aviv terhadap gedung Konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu.
Militer Israel dalam laporannya menyebut bahwa 99 persen dari total lebih dari 300 proyektil, termasuk rudal balistik, yang ditembakkan oleh Iran ke negara itu berhasil ditembak jatuh. Militer Israel mengklaim serangan Iran terhadap wilayahnya telah digagalkan.
Namun Panglima Garda Revolusi Iran Hossein Salami menepis Israel dengan menyatakan bahwa serangan udara bernama "Operation True Promise" itu telah mencapai "level kesuksesan yang melebihi harapan". Iran mengklaim serangannya telah menghancurkan pangkalan udara Israel yang menjadi lokasi jet tempur F-35 milik Tel Aviv lepas landas untuk menyerang Konsulat Iran di Damaskus awal bulan ini.