Wilayah udara Israel kembali dibuka pada Minggu (14/4) pagi waktu setempat, setelah sempat ditutup menyusul rentetan serangan drone dan rudal Iran. Operasional Bandara Ben Gurion, bandara tersibuk di Israel, dilaporkan kembali normal.
"Mulai pukul 07.30 pagi, wilayah udara Israel telah dibuka kembali dan Bandara Ben Gurion kembali beroperasi," demikian pernyataan otoritas bandara Israel, seperti dilansir AFP, Minggu (14/4/2024).
Disebutkan bahwa operasional penerbangan domestik di bandara tersebut akan dibuka kembali sepanjang Minggu (14/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah udara Israel sebelumnya ditutup sejak Minggu (14/4) dini hari, sekitar pukul 00.30 waktu setempat saat Iran melancarkan serangan udara ke negara tersebut. Itu berarti, seperti dilansir Reuters, wilayah udara Israel ditutup selama tujuh jam sebelum akhirnya dibuka kembali.
Penutupan wilayah udara dan bandara itu sempat berdampak pada jadwal penerbangan dari Tel Aviv, dengan para pelancong diminta memeriksa ulang jadwal penerbangan mereka.
Selain Israel, Yordania dan Irak juga mengumumkan pembukaan kembali wilayah udara mereka. Kedua negara itu sama-sama menutup wilayah udara masing-masing akibat rentetan serangan udara Iran yang mengarah ke wilayah Israel.
Televisi pemerintah Yordania, dengan mengutip otoritas penerbangan setempat, mengumumkan pada Minggu (14/4) waktu setempat bahwa negara itu telah membuka kembali wilayah udaranya setelah ditutup semalam.
Otoritas penerbangan Irak, dalam pernyataan terpisah, menyatakan bahwa risiko keamanan telah diatasi dan wilayah udaranya dibuka kembali.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Militer Israel melaporkan bahwa 99 persen dari total lebih dari 300 proyektil, termasuk rudal balistik, yang ditembakkan oleh Iran ke negara tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Militer Israel pun mengklaim serangan Iran terhadap wilayahnya telah digagalkan.
"Serangan Iran telah digagalkan," tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP.
Ditambahkan oleh Hagari bahwa beberapa drone dan rudal diluncurkan dari wilayah Irak dan Yaman, dan tidak ada satu pun yang memasuki wilayah udara Israel.