Australia akan menunjuk seorang penasihat khusus untuk bekerja dengan Israel. Hal itu karena Australia menuntut transparansi dalam penyelidikan serangan udara di Gaza yang menewaskan tujuh relawan, termasuk seorang warga Australia.
Dilansir AFP, Minggu (7/4/2024), Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menginginkan jawaban rinci mengenai bagaimana relawan dari World Central Kitchen yang berbasis di AS tewas oleh pasukan Israel pada Senin lalu.
Diketahui, anggota kelompok yang tewas tersebut termasuk Lalzawmi "Zomi" Frankcom, warga negara Australia berusia 43 tahun, serta karyawan Inggris, Palestina, Polandia, dan AS-Kanada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Australia ingin setiap penyelidikan yang dilakukan Israel dipantau oleh penasihatnya sendiri, yang menurut Albanese akan diumumkan "dalam waktu dua puluh empat jam ke depan".
"Peristiwa yang menyebabkan Zomi Frankcom kehilangan nyawanya tidak dapat diterima," kata Albanese kepada wartawan, Minggu.
Australia akan terus mencari informasi yang jelas dan transparansi mengenai pembunuhan tersebut, tambahnya, "itulah sebabnya kami akan menunjuk orang yang tepat untuk memeriksa rincian kejadian tersebut".
Menteri Luar Negeri Israel Penny Wong mengatakan informasi mengenai serangan yang diberikan Israel sejauh ini tidak cukup dan penasihat khusus akan memantau "kelayakan proses (penyelidikan)".
Militer Israel mengatakan pihaknya memecat dua petugas atas pembunuhan pekerja bantuan di Gaza. Namun pengakuan Israel atas kesalahan yang jarang terjadi tidak menghentikan seruan untuk melakukan penyelidikan independen.
Kematian para pekerja bantuan tersebut menyebabkan ketegangan antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, PM Australia Anthony Albanese mengungkapkan dirinya berbicara dengan Netanyahu via telepon pada Rabu (3/4) pagi waktu setempat, untuk memberitahu sang PM Israel bahwa "warga Australia marah" atas kematian seorang relawan Australia bernama Lalzawmi Frankcom, yang biasa dipanggil Zomi.
Kepada Netanyahu, PM Albanese menyerukan adanya pertanggungjawaban dari Israel atas kematian tujuh relawan kemanusiaan tersebut.
"Saya menyampaikan kemarahan dan keprihatinan Australia atas kematian Zomi Frankcom, seorang relawan kemanusiaan Australia yang bekerja untuk World Central Kitchen, yang memberikan dukungan bagi orang-orang yang menderita kekurangan yang luar biasa," ucap PM Albanese kepada wartawan setempat.
Serangan Israel yang menewaskan relawan kemanusiaan itu juga menuai kecaman dari Presiden AS Joe Biden yang mengatakan dirinya marah. Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam tanggapannya menyebut serangan itu "tidak masuk akal".
Kematian ketujuh relawan itu menambah daftar panjang relawan kemanusiaan yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Menurut data PBB, sedikitnya 196 relawan atau pekerja kemanusiaan terbunuh saat menjalani misi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Simak juga 'Saat PM Australia: Penjelasan Israel atas Kematian Relawan WCK 'Tak Cukup Baik':