Hari Demi Hari Situasi Mencekam di Haiti Belum Juga Berhenti

Hari Demi Hari Situasi Mencekam di Haiti Belum Juga Berhenti

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Apr 2024 22:25 WIB
Motorists pass by a burning barricade during a protest as the government said it would extend a state of emergency for another month after an escalation in violence from gangs seeking to oust the Prime Minister Ariel Henry, in Port-au-Prince, Haiti, March 7, 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Foto: Rentetan kerusuhan di Haiti (REUTERS/Ralph Tedy Erol)
Port-au-Prince -

Situasi mencekam di Haiti dari ke hari masih belum berhenti. Rentetan aksi kekerasan yang memakan korban jiwa ini masih terus terjadi.

Sebagaimana diketahui, Haiti dilanda kerusuhan dan rentetan kekerasan selama tiga pekan terakhir, yang didalangi oleh geng-geng kriminal bersenjata yang mengatakan mereka ingin menggulingkan PM Henry. Pekan lalu, PM Henry setuju mengundurkan diri yang memungkinkan pembentukan pemerintahan sementara, menyusul tekanan dari negara-negara tetangga Haiti, termasuk badan regional CARICOM dan Amerika Serikat (AS).

Situasi di negara itu masih tegang dan mengerikan bahkan ketika Washington, pada Senin (18/3), menyuarakan harapan agar badan transisi yang memimpin negara tersebut, yang dibentuk dalam pertemuan krisis sepekan lalu, bisa siap "secepatnya hari ini" -- meskipun belum ada pengumuman resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Saya memahami bahwa para pemangku kepentingan Haiti hampir menyelesaikan keanggotaan dan masih melakukan diskusi aktif dengan para pemimpin CARICOM sehubungan dengan pembentukan Dewan Transisi Kepresidenan," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.

"Pengumuman dewan ini, kami meyakini, akan membantu membuka jalan bagi pemilu yang bebas dan adil serta pengerahan Misi Dukungan Keamanan Multinasional," sebutnya, merujuk pada pasukan yang didukung PBB dan dipimpin Kenya yang bertujuan menciptakan stabilitas di Haiti.

Dewan transisi tersebut akan beranggotakan tujuh anggota pemberi suara dan dua anggota pengamat, yang mewakili spektrum luas di Haiti dan diasporanya. Dewan itu akan bertugas menunjuk pemerintahan sementara sebelum pemilu digelar -- Haiti terakhir menggelar pemilu tahun 2016 lalu.

Apa dampak kerusuhan ini? Baca halaman selanjutnya.

Mayat Bergelimpangan

Sedikitnya 14 mayat ditemukan di kawasan kelas atas di pinggiran Port-au-Prince, ibu kota Haiti. Seperti dilansir AFP, Selasa (19/3/2024), warga setempat menuturkan bahwa mereka tidak mengetahui penyebab kematian dari 14 mayat yang ditemukan. Namun disebutkan bahwa area Laboule dan Thomassin, yang ada di pinggiran Petion-Ville, telah diserang oleh apa yang mereka sebut sebagai penjahat bersenjata.

Para saksi mata mengatakan bahwa anggota-anggota geng kriminal menyerang sebuah bank, sebuah pom bensin, dan rumah-rumah di area tersebut. Suara tembakan terus terdengar di area Petion-Ville hingga sore hari.

"Mereka datang mengenakan balaclava di mobil-mobil, sepeda motor, dengan ambulans mereka sendiri, lalu mereka membantai penduduk Petion-Ville," tutur salah satu penduduk setempat bernama Vincent Jean Robert kepada AFP.

"Saya sedang mengendarai sepeda motor ketika mereka datang dan mulai menembaki. Kami tidak mengetahui apakah bandit atau polisi yang berada di balik ini," ucap seorang tukang ojek bernama Cadet kepada AFP.

Dia menduga para korban tewas adalah orang-orang yang keluar pada tengah malam untuk "mencari makanan bagi anak-anak mereka".

Di tengah tindak kekerasan pada Senin (18/3) pagi, seorang hakim setempat berhasil lolos dari serangan yang melanda rumahnya.

Baku Tembak Masih Terjadi

Sementara itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (2/4/2024), rentetan tindak kekerasan terbaru terus terjadi.

Laporan Reuters menyebut warga sipil bergegas menghindari baku tembak di ibu kota Port-au-Prince, di mana geng-geng kriminal bersaing untuk menguasai sebagian besar wilayah tersebut.

Pada Senin (1/4) waktu setempat, sekelompok pria bersenjata menyita sebuah kendaraan lapis baja dari para penjaga Istana Negara di pusat kota Port-au-Prince. Sedangkan empat orang ditemukan tewas di pinggiran Petion-Ville, area kelas atas di pinggiran ibu kota, yang terancam oleh geng kriminal bersenjata.

Sedikitnya satu orang lainnya dilaporkan tewas ditembak dalam baku tembak di distrik Delmas. Laporan media lokal juga menyebut kawasan industri besar telah dibakar tiga hari sebelumnya.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads