Malaysia berurusan dengan pria Israel yang diduga sebagai agen badan intelijen negara Zionis itu, Mossad. Demi menghindari kemungkinan buruk, Malaysia meningkatkan perlindungan negara.
Dilansir The Star, Sabtu (30/3) kemarin, Kepolisian Malaysia menangkap pasangan suami-istri yang diduga memasok senjata api ke seorang warga negara Israel yang ditangkap di negara tersebut. Warga Israel berusia 36 tahun, yang dicurigai polisi Malaysia sebagai agen Mossad itu, ditangkap setelah kedapatan membawa enam senjata api.
Sepasang pasutri itu adalah orang Malaysia berusia 40 tahun dan 42 tahun, ditangkap di bazar Ramdan di Kuala Selangor pada Jumat (29/3) malam. Sejumlah sumber mengatakan tugas utama pasangan itu adalah memasok senjata api dan kebutuhan logistik lainnya kepada pria Israel yang ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, penyelidikan telah mengungkapkan bahwa kedua tersangka adalah orang-orang yang menjadi tujuan dari tersangka Israel dalam mendapatkan senjata," sebut sumber yang dikutip The Star.
"Kepolisian sedang menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap apakah mereka telah memberikan bantuan lainnya kepada pria Israel itu," imbuh sumber tersebut.
Pria Israel yang identitasnya tidak diungkap ke publik tersebut ditangkap oleh tim Kepolisian Diraja Malaysia dan tim Departemen Investigasi Kriminal (CID) Kepolisian Kuala Lumpur di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, pada 27 Maret lalu.
Lihat juga Video 'Gaza Masih Digempur Israel Meski DK PBB Minta Gencatan Senjata':
Halaman selanjutnya, pria Israel mengaku ingin membunuh sesamanya:
Pria Israel mengaku ingin membunuh sesamanya
Kepolisian Malaysia menyita enam pistol dan 200 butir peluru yang dibawa oleh pria Israel itu saat ditangkap.
Saat diinterogasi polisi, pria Israel itu mengakui dirinya memiliki misi untuk membunuh sesama warga Israel di Malaysia karena perselisihan keluarga. Namun Kepolisian Malaysia tidak mempercayai begitu saja pengakuan pria Israel itu.
Kepolisian Malaysia sedang menyelidiki apakah pria Israel itu merupakan anggota badan intelijen Israel, Mossad, dan memiliki agenda lainnya di negara tersebut.
Disebutkan juga oleh Kepolisian Malaysia bahwa senjata api itu tidak dibawa masuk ke Malaysia, melainkan dibeli saat pria Israel itu sudah berada di dalam negara tersebut. Pembelian senjata-senjata api itu dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto.
Selain menangkap pasangan suami-istri tersebut, Kepolisian Malaysia juga menangkap seorang pria lokal di area Cameron Highlands, Pahang, yang diyakini sebagai sopir untuk pria Israel tersebut.
Simak juga Video 'Gaza Masih Digempur Israel Meski DK PBB Minta Gencatan Senjata':
Halaman selanjutnya, Malaysia tingkatkan keamanan:
Malaysia tingkatkan keamanan
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (30/3/2024), Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Razarudin Husain, mengatakan bahwa penangkapan seorang pria Israel, yang dicurigai polisi sebagai agen intelijen Israel Mossad, telah membuat pihaknya dalam keadaan siaga tinggi.
Razarudin mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka mengklaim dirinya datang ke Malaysia untuk membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga, namun pihak kepolisian tidak ingin mengambil risiko.
"Dengan situasi di Palestina dan Israel, kita perlu berhati-hati dalam hal keamanan," ucap Razarudin saat berbicara kepada wartawan setempat usai penangkapan warga negara Israel di Malaysia.
"Termasuk keamanan Yang Mulia Sultan Ibrahim, Raja Malaysia, dan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim serta para pejabat lainnya," ujarnya. Anwar Ibrahim adalah tokoh yang vokal menentang Israel, pihak yang menjajah Palestina.
Lihat juga Video 'Gaza Masih Digempur Israel Meski DK PBB Minta Gencatan Senjata':