Rumah Presiden Peru Digeledah Gegara Jam Tangan Rolex Tak Dilaporkan

Rumah Presiden Peru Digeledah Gegara Jam Tangan Rolex Tak Dilaporkan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 30 Mar 2024 15:50 WIB
Perus President Dina Boluarte arrives for the leaders and spouses dinner during the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Leaders Week at the Legion of Honor in San Francisco, California, on November 16, 2023. The APEC Summit takes place through November 17. (Photo by JOSH EDELSON / AFP)
Presiden Peru Dina Boluarte (dok. AFP/JOSH EDELSON)
Lima -

Otoritas Peru menggerebek kediaman Presiden Dina Boluarte terkait penyelidikan dugaan korupsi yang sedang berlangsung. Puluhan personel kepolisian dikerahkan untuk menggeledah rumah sang presiden untuk mencari jam tangan Rolex yang tidak dilaporkan oleh Boluarte kepada otoritas berwenang.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/3/2024), berdasarkan dokumen Kepolisian Peru yang diperoleh AFP, sekitar 40 personel dikerahkan dalam operasi penggerebekan pada Sabtu (30/3) waktu setempat.

Disebutkan dokumen kepolisian itu bahwa penggerebekan itu fokus mencari jam tangan Rolex yang tidak dilaporkan oleh Boluarte.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian Peru dalam pernyataannya menyebut penggerebekan itu "bertujuan untuk penggeledahan dan penyitaan".

Boluarte sedang tidak ada di rumah saat penggerebekan dilakukan.

ADVERTISEMENT

Awal bulan ini, otoritas Peru meluncurkan penyelidikan terhadap Boluarte menyusul laporan surat kabar setempat soal sang presiden yang mengenakan jam tangan mewah yang asal-usulnya misterius dan belum dilaporkan secara resmi dalam catatan publik. Foto-foto yang dipublikasikan menunjukkan Boluarte memakai jam tangan mewah itu saat menghadiri sejumlah acara publik.

Operasi penggerebekan terhadap kediaman Boluarte pada Sabtu (30/3) waktu setempat merupakan operasi gabungan antara kepolisian dan kantor kejaksaan Peru.

Penggerebekan itu bahkan disiarkan oleh saluran televisi lokal Latina. Para personel kepolisian dan kejaksaan Peru terlihat mengelilingi kediaman Boluarte di distrik Surquillo di ibu kota Lima, sementara polisi lalu lintas memblokir ruas jalanan di sekitarnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Sebanyak 4.600 Artefak Arkeologi Dipulangkan ke Peru

[Gambas:Video 20detik]



Dilaporkan bahwa penggerebekan pada dini hari itu diajukan oleh jaksa penuntut dan disahkan oleh Mahkamah Agung Peru untuk Persiapan Investigasi. Penggerebekan dilakukan setelah jaksa menolak permintaan Boluarte untuk memberikan lebih banyak waktu dalam menanggapi permintaan testimoni pengadilan, yang menuntutnya untuk menunjukkan bukti pembelian jam tangan mewah itu.

Boluarte dilantik menjabat Presiden Peru pada Desember 2022, menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan dan ditangkap pihak berwenang karena berusaha membubarkan Kongres Peru dan memerintah melalui dekrit. Boluarte mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Presiden Peru.

Beberapa waktu terakhir, Boluarte yang menghadapi penurunan dukungan publik ini terjerumus ke dalam krisis politik baru dengan diluncurkannya penyelidikan terhadap dugaan dia telah memperkaya dirinya sendiri secara ilegal selama menjabat.

Jika dia didakwa secara resmi, maka persidangan tidak akan bisa digelar hingga masa jabatannya berakhir pada Juli 2026 mendatang, atau jika dia dimakzulkan.

Belum ada tanggapan resmi dari Boluarte maupun kantor kepresidenan Peru atas penggeledahan itu. Namun Boluarte yang berusia 61 tahun ini sebelumnya telah membela dirinya atas tuduhan-tuduhan yang muncul.

"Saya masuk Istana Negara dengan tangan bersih, dan keluar dengan tangan bersih," tegasnya pekan lalu.

Saat ditanya wartawan soal bagaimana dia mampu membeli jam tangan mewah dengan gaji pegawai publik, Boluarte menjawab bahwa itu merupakan hasil kerja kerasnya sejak dia berusia 18 tahun.

Awal tahun ini, Boluarte diselidiki oleh kejaksaan nasional Peru atas dugaan genosida menyusul aksi-aksi protes terhadap dirinya, yang menewaskan sedikitnya 40 orang. Dalam pernyataan pada Januari lalu, kantor kejaksaan Peru mengumumkan bahwa penyelidikan dilakukan atas dugaan kejahatan "genosida, pembunuhan berat, dan luka serius" selama demonstrasi antipemerintah di wilayah Apurimac, La Libertad, Puno, JunΓ­n, Arequipa, dan Ayacucho.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads