Bisa-bisanya Israel Bombardir Gaza Meski DK PBB Minta Gencatan Senjata

Bisa-bisanya Israel Bombardir Gaza Meski DK PBB Minta Gencatan Senjata

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Mar 2024 03:00 WIB
A Palestinian man performs Friday prayers at the ruins of a mosque destroyed in Israeli strikes, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip February 23, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Situasi di Gaza yang diserang Israel (Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta -

Israel terus membombardir Jalur Gaza meski resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) meminta segera dilakukan gencatan senjata. Korban jiwa pun berjatuhan akibat serang militer Israel ini.

Dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (28/3/2024), bola api menerangi langit malam di kota Rafah, Gaza selatan, pusat kota terakhir di Gaza yang belum diserang oleh pasukan darat Israel. Sekitar 1,5 juta orang berada di wilayah tersebut saat ini.

Suara ledakan juga terdengar dan asap terlihat membubung di Kota Gaza di utara, tempat pasukan Israel menyerang rumah sakit terbesar di kota itu selama lebih dari seminggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban Tewas Berjatuhan

Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza mengatakan pada Rabu pagi waktu setempat bahwa 66 orang tewas dalam semalam, termasuk tiga orang yang tewas dalam serangan udara Israel di Rafah dan sekitarnya.

Pertempuran terus berlanjut bahkan setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pertamanya yang menyerukan "gencatan senjata segera" dan mendesak pembebasan sekitar 130 sandera, yang menurut Israel masih berada di Gaza, termasuk 34 tawanan yang diperkirakan tewas.

ADVERTISEMENT

Israel Kepung Rumah Sakit

Pasukan Israel juga mengepung dua rumah sakit di Khan Younis, di mana Kementerian Kesehatan mengatakan 12 orang, termasuk beberapa anak-anak, tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi.

Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina telah memperingatkan bahwa ribuan orang terjebak di rumah sakit Nasser di Khan Younis dan "nyawa mereka dalam bahaya".

Perang Israel telah menghancurkan infrastruktur Gaza. Lembaga-lembaga bantuan mengatakan seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,4 juta jiwa kini membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Badan dana anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan lebih banyak bantuan harus disalurkan ke Gaza melalui jalan darat dibandingkan melalui udara atau laut untuk mencegah "kelaparan yang akan segera terjadi".

Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan bantuan yang diperlukan "hanya berjarak beberapa kilometer" dengan truk-truk berisi bantuan yang menunggu di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

Bombardir terus-menerus Israel telah menewaskan sedikitnya 32.414 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Hamas.

Resolusi DK PBB Serukan Gencatan Senjata

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya menyetujui dan mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas yang tengah berperang di Jalur Gaza. Resolusi itu disetujui setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, memutuskan abstain dalam voting terbaru.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/3), hasil voting resolusi terbaru yang digelar pada Senin (25/3) waktu setempat itu semakin memicu perselisihan dengan sekutu dekatnya, Israel.

Sebanyak 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suara dukungan untuk resolusi yang diajukan oleh 10 anggota terpilih badan tersebut. Sementara AS, yang merupakan sekutu Israel dan salah satu negara anggota tetap, memutuskan abstain.

Resolusi itu menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza selama sisa bulan suci Ramadan, yang akan berakhir dalam dua pekan ke depan. Resolusi itu juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Tepuk tangan menggema di dalam ruang sidang Dewan Keamanan PBB setelah voting digelar.

"Resolusi ini harus dilaksanakan. Kegagalan tidak bisa dimaafkan," tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dalam pernyataan via media sosial usai resolusi itu disetujui Dewan Keamanan PBB.

Suara abstain yang diberikan AS itu meloloskan resolusi gencatan senjata segera, setelah sebelumnya Washington selalu menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi serupa.

Halaman 2 dari 2
(lir/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads