Nyatakan Israel Lakukan Genosida, Pakar HAM PBB Dapat Ancaman

Nyatakan Israel Lakukan Genosida, Pakar HAM PBB Dapat Ancaman

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 28 Mar 2024 09:34 WIB
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB soal HAM. (Fabrice Cofrini via AFP)
Foto: Francesca Albanese, pelapor khusus PBB soal HAM. (Fabrice Cofrini via AFP)
Jakarta -

Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Francesca Albanese, mendapatkan ancaman sebagai akibat dari kesimpulannya bahwa Israel melakukan genosida di Jalur Gaza. Namun Francesca tetap maju terus.

Diberitakan AFP, Kamis (28/3/2024), pelapor khusus (special rapporteur) PBB ini menyatakan punya cukup dasar untuk menyatakan Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di kawasan tepi Laut Mediterania tersebut.

Israel bulan lalu mengumumkan larangan visa terhadap Francesca atas komentar yang menyangkal bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober adalah tindakan "anti-Semit". Israel meggatakan bahwa laporannya "hanya merupakan perpanjangan dari kampanye yang berupaya melemahkan pendirian Negara Yahudi".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Francesca yang merupakan pakar independen ditunjuk oleh Dewan HAM PBB pada 2022 itu menyatakan secara pribadi, "Telah diserang sejak awal mandat saya".

"Saya memang menerima ancaman," akunya, namun mengatakan bahwa dia "tidak menerima apa pun yang sejauh ini saya anggap memerlukan tindakan pencegahan ekstra".

ADVERTISEMENT

Dan tekanan tersebut hanya mendorongnya "untuk tidak mundur", kata Albanese.

Albanese pada hari Rabu menegaskan bahwa dia tidak "mempertanyakan eksistensi Negara Israel", namun ingin Israel berperilaku "sesuai dengan hukum internasional".

Dia juga menegaskan kembali bahwa dia tidak menemukan bukti bahwa serangan 7 Oktober "didorong oleh anti-Semitisme". Pakar tersebut, yang berpendapat bahwa serangan itu dimotivasi oleh "penindasan Israel", mengakui bahwa komentarnya tidak "strategis" namun mengatakan bahwa dia tetap pada laporannya.

Albanese, yang telah menerima dukungan dari negara-negara Arab dan Muslim sejak merilis laporannya, mengatakan bahwa ketika dia akhirnya meninggalkan jabatannya, hal itu bukan karena kritiknya.

"Itu bukan karena mereka memfitnah atau menganiaya saya dalam wacana publik."

(dnu/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads