Pembatalan kunjungan itu membuat bingung dan kecewa AS, yang menganggap langkah semacam itu sebagai reaksi berlebihan dari Israel.
Gedung Putih, dalam pernyataannya, menyangkal bahwa suara abstain yang diberikan AS dalam voting resolusi Dewan Keamanan PBB mencerminkan perubahan dalam kebijakan Washington.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suara kami tidak, dan saya ulangi bahwa hal itu tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan kami. Tidak ada yang berubah mengenai kebijakan kami. Tidak ada," tegas juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
Dalam pernyataan terpisah, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan juga memberikan reaksi keras atas diloloskannya resolusi Dewan Keamanan PBB tersebut.
"Pembantaian oleh Hamas yang memulai perang ini. Resolusi yang baru saja divoting membuat seolah-olah perang dimulai dengan sendirinya ... Israel tidak memulai perang ini, dan Israel juga tidak menginginkan perang ini," ucapnya.
Sementara itu, Hamas menyambut baik diloloskannya resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Hamas, dalam pernyataannya, juga "menegaskan kesiapan untuk segera melakukan pertukaran tahanan oleh kedua pihak".
(nvc/ita)