Bendera Rusia Setengah Tiang Buntut Serangan di Moskow Renggut 137 Jiwa

Bendera Rusia Setengah Tiang Buntut Serangan di Moskow Renggut 137 Jiwa

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 26 Mar 2024 04:00 WIB
A Russian national flag is seen lowered on the headquarters of State Duma, the lower house of parliament, on the day of mourning, declared following a deadly shooting in the Crocus City Hall concert hall, in Moscow, Russia March 24, 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov Purchase Licensing Rights
Rusia kibarkan bendera setengah tiang (Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov Purchase Licensing Rights)
Moskow -

Rusia menetapkan masa berkabung usai 137 orang tewas dalam serangan teroris di salah satu gedung konser di Moskow. Rusia memasang bendera setengah tiang sebagai tanda berduka.

Serangan teroris itu terjadi di Crocus City Hall, Moskow, pada Jumat (22/3/2024). Berdasarkan rekaman yang diverifikasi, tampak orang-orang bersenjata mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di dalam gedung.

Video menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka. Mereka terlihat berhamburan menuju pintu keluar ketika bunyi tembakan berulang kali terdengar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan tersebut menewaskan 137 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Rusia kemudian melakukan perburuan dan menangkap beberapa pelaku serangan tersebut. Diketahui, kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Empat orang yang diduga pelaku telah didakwa melakukan terorisme. Mereka ditahan sambil menunggu proses persidangan.

ADVERTISEMENT

Dilansir AFP, Senin (25/3/2024), keempatnya terancam hukuman penjara seumur hidup. Hal itu disampaikan Pengadilan distrik Basmanny Moskow.

Keempatnya bakal ditahan sampai 22 Mei 2024 dan bisa diperpanjang tergantung waktu persidangan yang ditetapkan. Pengadilan mengatakan dua terdakwa telah mengaku bersalah, salah satunya, berasal dari Tajikistan.

"Sepenuhnya mengakui kesalahannya", kata pernyataan itu.

Keempat pria bersenjata itu merupakan warga negara asing. Mereka adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Sebuah tayangan video memperlihatkan tiga terdakwa mereka digiring dengan mata tertutup.

Mereka digelandang oleh sejumlah polisi dengan penutup muka menuju gedung pengadilan di Distrik Basmanny di ibu kota Rusia. Empat orang terdakwa itu tampak terluka.

ISIS telah mengklaim serangan itu. Namun, Rusia tidak percaya dengan klaim tersebut.

Otoritas Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha melindungi Ukraina, dengan menyebut kelompok ISIS sebagai dalang di balik serangan teroris yang menewaskan sedikitnya 137 orang di gedung konser di Moskow itu.

Dilansir kantor berita TASS, tuduhan itu dilontarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan yang dilaporkan oleh media lokal kp.ru pada awal pekan ini.

"Para insinyur politik Amerika menyudutkan diri mereka sendiri dengan cerita mereka bahwa serangan di Crocus City Hall dilakukan oleh kelompok teror ISIS," ucap Zakharova dalam pernyataannya.

"Oleh karena itu, Washington setiap hari melakukan penyelamatan untuk Kyiv, dan berupaya menutupi dirinya sendiri serta rezim (Presiden Volodymyr) Zelensky yang mereka ciptakan dengan orang-orangan sawah dari ISIS yang dilarang," sebutnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Komite Investigasi Rusia Pastikan Korban Tewas Serangan Moskow 139 Jiwa':

[Gambas:Video 20detik]



Dia juga mencatat intervensi AS dalam urusan Timur Tengah telah menyebabkan kemunculan, penguatan dan pelembagaan sejumlah kelompok radikal dan teroris yang masih aktif di kawasan hingga saat ini.

"Perhatian, pertanyaan untuk Gedung Putih: Apakah Anda meyakini itu ISIS, apakah nanti Anda akan berubah pikiran?" tanyanya.

Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Warga Rusia pun mengibarkan bendera setengah tiang pada hari berkabung nasional yang ditetapkan pada Minggu (24/3) waktu setempat. Dilansir Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan hari Minggu (24/3) waktu setempat sebagai hari berkabung nasional di seluruh Rusia.

Dia berjanji untuk menghukum semua pelaku di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 137 orang, termasuk tiga anak-anak, dan melukai 182 orang lainnya. Lebih dari 100 orang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat dengan beberapa di antara berada dalam kondisi kritis.

Rekaman video memperlihatkan Putin menyalakan lilin di sebuah gereja di kediamannya di luar Moskow pada Minggu (24/3) malam waktu setempat. Pada hari yang sama, orang-orang meletakkan bunga di Crocus City Hall yang merupakan lokasi empat pria bersenjata menyerbu tepat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, membawa lagu hit mereka berjudul "Afraid of Nothing".

Para pelaku menembakkan senjata otomatis mereka dalam waktu singkat ke arah warga sipil yang berteriak di dalam gedung konser tersebut.

Kelompok afiliasi ISIS di Afghanistan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan merilis video grafis yang menunjukkan orang-orang bersenjata melakukan serangan itu.

Putin pun telah memberikan pernyataan terkait serangan mematikan itu dan menyebut 11 orang telah ditahan. Namun, dia tidak menyebut ISIS dalam pidatonya.

Dia menyebut empat tersangka pria bersenjata di antaranya ditangkap saat berusaha kabur ke wilayah Ukraina.

"Mereka berusaha untuk bersembunyi dan bergerak menuju ke Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah 'jendela' telah dipersiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," ujar Putin.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dalam pernyataan terpisah, menyebut orang-orang bersenjata itu memiliki 'kontak" di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan.

Otoritas Kyiv telah membantah terlibat dalam serangan teroris itu. Presiden Volodymyr Zelensky memberikan reaksi bernada marah dan balik menuding Putin serta jajarannya berupaya mengalihkan kesalahan ke Ukraina sembari memperlakukan rakyat mereka sendiri sebagai 'barang habis pakai yang bisa dibuang'.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads