Ngeri, Wali Kota Termuda Ekuador Tewas Ditembak

Ngeri, Wali Kota Termuda Ekuador Tewas Ditembak

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 25 Mar 2024 10:36 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Quito -

Wali Kota termuda di Ekuador, Brigitte Garcia, ditemukan tewas ditembak di dalam sebuah mobil pada Minggu (24/3) pagi waktu setempat. Jenazah Garcia ditemukan bersama salah satu stafnya yang juga tewas ditembak.

Seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2024), temuan dua jenazah itu menandai meningkatnya gelombang kekerasan di Ekuador, yang menurut otoritas berwenang setempat, dipicu oleh praktik perdagangan narkoba yang marak di negara Amerika Selatan tersebut.

Garcia yang baru berusia 27 tahun ini merupakan Wali Kota San Vicente. Dia menjadi wali kota termuda di Ekuador.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Garcia ditemukan bersama jenazah direktur komunikasinya, Jairo Loor, di dalam sebuah mobil di wilayah Provinsi Manabi. Laporan kepolisian setempat menyebut jenazah keduanya mengalami luka tembak.

Kepolisian Nasional Ekuador menyatakan pihaknya sedang menyelidiki lebih lanjut kematian Garcia dan Loor.

ADVERTISEMENT

Pada Minggu (24/3) malam waktu setempat, kepolisian melaporkan bahwa tembakan yang menewaskan kedua korban datang dari dalam sebuah mobil sewaan, dan mereka sedang melacak sistem GPS pada kendaraan tersebut.

Garcia merupakan anggota Partai Gerakan Revolusi Warga, yang dipimpin oleh mantan Presiden Ekuador Rafael Correa.

Lihat juga Video 'Asal Senjata yang Menewaskan Capres Ekuador Terungkap':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Correa dan capres dari partai tersebut, Luiza Gonzalez, kompak menyebut pembunuhan Garcia sebagai pembunuhan.

"Saya baru mengetahui bahwa mereka telah membunuh rekan Wali Kota San Vicente, Brigitte Garcia. Saya tidak bisa berkata-kata, saya terkejut, tidak ada seorang pun yang aman di Ekuador, TIDAK SEORANG PUN," tulis Gonzalez dalam pernyataan via media sosial X.

Garcia menjadi tokoh politik terbaru di negara tersebut yang dibunuh, setelah pembunuhan capres Fernando Villavicencio pada Agustus tahun lalu. Villavicencio yang merupakan pengkritik vokal terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir, dibunuh saat meninggalkan acara kampanye dua pekan sebelum pemilu digelar.

Pada Januari lalu, Presiden Daniel Noboa menetapkan keadaan darurat di tengah meningkatnya tindak kekerasan setelah sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah stasiun televisi saat siaran langsung sedang berlangsung. Noboa juga menetapkan 22 kelompok kriminal setempat sebagai organisasi teroris.

Penetapan keadaan darurat itu diperpanjang awal bulan ini.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Noboa mengutuk pembunuhan tersebut dan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan untuk memastikan penyelidikan yang cepat.

Pemerintah Ekuador juga menyatakan akan memperkuat kebijakan terkait ketertiban umum hingga mampu memastikan keselamatan dan perdamaian bagi seluruh warga Ekuador.

Lihat juga Video 'Asal Senjata yang Menewaskan Capres Ekuador Terungkap':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads