Aksi serangan teror bersenjata secara massal terjadi di sebuah gedung konser di pinggiran kota Moskow, Rusia. Aksi teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut mengakibatkan hingga seratusan orang tewas dan luka-luka.
Penyerangan yang menargetkan pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia tersebut terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat. Pelaku merupakan sekelompok orang berseragam kamuflase dan bersenjata. Berikut sederet fakta yang diketahui:
Kronologi Penembakan Massal
Dilansir BBC, lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic. Kemudian orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Seorang penjaga keamanan menuturkan para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.
Kemudian terjadi kebakaran tampaknya yang bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov. Api dan kepulan asap membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.
Aksi Diklaim Dilakukan oleh ISIS
Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut. "Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia," kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).
ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan "teroris" telah dimulai.
![]() |
Menurut jurnalis kantor berita Rusia, RIA Novosti di tempat kejadian, para penyerang yang mengenakan seragam kamuflase memasuki gedung, melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom molotov.
Otoritas Rusia menyebutnya sebagai "serangan teroris", namun belum mengomentari klaim ISIS tersebut. Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.
Puluhan jiwa tewas akibat serangan teroris.
Simak juga Video: Temuan Senjata di Lokasi Penembakan Massal Di Moskow
Seratusan Korban Tewas dan Luka
Menurut laporan terkini yang dilansir kantor berita AFP, korban jiwa dalam serangan ke sebuah gedung konser di Krasnogorsk, utara Moskow, Rusia telah bertambah menjadi 93 orang. Bahkan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah.
"Saat ini, diketahui 93 orang tewas. Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah," kata Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/3/2024).
Dikatakan bahwa banyak orang meninggal karena luka tembak dan menghirup asap setelah kebakaran melalap gedung berkapasitas 6.000 tempat duduk itu.
Komentar Pemerintah Rusia-Ukraina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan tersebut merupakan "serangan teroris berdarah". "Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini," katanya melalui Telegram.
Pihak Gedung Putih juga telah buka suara terkait penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.
"Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.
Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu. "Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang," kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.
Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah "tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin", tanpa memberikan bukti apa pun.
AS Telah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu mengenai kemungkinan serangan teroris yang menargetkan "pertemuan besar" di Moskow, Rusia. Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.
"Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow - yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser" dan Washington "membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia," kata Watson, dilansir AFP, Sabtu (23/3).