Otoritas Rusia menyebutnya sebagai "serangan teroris", namun belum mengomentari klaim ISIS tersebut.
Saluran Telegram Rusia, termasuk Baza yang dekat dengan dinas keamanan, dan seorang anggota parlemen mengatakan bahwa beberapa tersangka berasal dari negara Tajikistan di Asia Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Tajikistan mengatakan pihaknya belum menerima informasi apa pun dari Moskow mengenai keterlibatan warganya.
Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.
Kremlin mengatakan kepala dinas keamanan FSB telah memberi tahu Presiden Vladimir Putin tentang penangkapan tersebut pada hari Sabtu (23/3).
(ita/ita)