.webp)
Militer Amerika Serikat menyatakan telah menghancurkan dua rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok pemberontak Houthi dari Yaman.
"Diputuskan bahwa senjata-senjata ini merupakan ancaman nyata terhadap koalisi dan kapal dagang di wilayah tersebut," tulis Komando Pusat AS di situs media sosial X, seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (22/3/2024).
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS mengatakan, kelompok Houthi telah melancarkan sekitar 50 serangan terhadap kapal sipil dan militer di perairan Yaman sejak awal serangan mereka tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun serangan udara terus dilakukan oleh pasukan AS dan Inggris, kelompok Houthi yang didukung Iran tetap menargetkan kapal-kapal dagang yang menggunakan rute perdagangan penting Laut Merah.
"Di Laut Merah, Houthi berusaha mempengaruhi jalur penting perdagangan global ini dengan setidaknya 50 serangan terhadap pelayaran komersial dan kapal angkatan laut," kata Asisten Menteri Pertahanan AS Celeste Wallander kepada para anggota parlemen.
Memulai kampanye mereka pada bulan November lalu, Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Teluk Aden dan Laut Merah, mengklaim solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. Ancaman mereka meluas ke kapal-kapal Israel, Inggris, dan Amerika, serta kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, sehingga mengakibatkan gangguan terhadap lalu lintas maritim di sepanjang pantai Yaman.
Konsekuensi dari serangan-serangan ini telah menyebabkan melonjaknya biaya asuransi bagi kapal-kapal yang beroperasi di sepanjang jalur perdagangan Laut Merah. Hal ini memaksa banyak perusahaan pelayaran memilih rute yang jauh lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.
