Sebanyak dua puluh warga Palestina tewas pada Selasa dini hari dalam serangan udara Israel di Rafah dan bagian tengah Jalur Gaza. Pejabat kesehatan Gaza mengungkap 14 orang tewas di Rafah dan 6 orang lainnya meninggal dunia di jalur Gaza tengah.
Dilansir Reuters, Selasa (19/3/2024), pejabat medis Gaza mengatakan sebanyak 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menghantam beberapa rumah dan apartemen di kota Rafah, Gaza selatan dekat perbatasan Mesir. Diketahui Rafah merupakan tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan.
Selain itu enam orang tewas dalam serangan udara lainnya terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Deir Al-Balah, sebuah kota di Gaza tengah sekitar 14 km (8,6 mil) selatan Kota Gaza, suara ledakan bercampur guntur, dan hujan menambah penderitaan keluarga pengungsi di kamp tenda.
"Kami tidak lagi bisa membedakan suara guntur dan bom," kata Shaban Abdel-Raouf, ayah lima anak di Deir Al-Balah, melalui aplikasi chat.
"Dulu kami menunggu hujan dan berdoa kepada Tuhan jika terlambat. Hari ini kami berdoa agar tidak turun hujan. Para pengungsi sudah cukup menderita," tambahnya.
Konflik antara Israel dan Hamas kini memasuki bulan keenam. Bermula saat pejuang Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel. Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Negosiasi untuk gencatan senjata dalam perang tersebut akan dilanjutkan pada hari Senin dengan delegasi Israel menuju ke Qatar.
"Kami menantikan kabar baik dari Qatar. Apakah kali ini akan terjadi? Akankah mereka mencapai kesepakatan? Lebih dari 2 juta orang di Gaza berdoa," kata Abdel-Raouf.
Simak juga 'Israel Klaim Bunuh Agen Hamas dalam Serangan ke RS Al-Shifa':