Nestapa Anak-anak Gaza Sampai Tak Ada Tenaga untuk Berurai Air Mata

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 19 Mar 2024 06:03 WIB
Warga di Gaza kelaparan akibat kekurangan pangan (Foto: Reuters)
Gaza -

Kehidupan anak-anak di Gaza, Palestina, penuh dengan nestapa. Anak-anak di Gaza sampai tak punya tenaga untuk menangis karena kekurangan gizi akut.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, menyatakan lebih dari 13.000 anak tewas di Gaza dalam serangan Israel. PBB mengatakan saat ini banyak anak-anak menderita malnutrisi atau kekurangan gizi parah hingga 'tidak mempunyai tenaga untuk menangis'.

"Ribuan lainnya terluka atau kami bahkan tidak dapat memastikan di mana mereka berada. Mereka mungkin terjebak di bawah reruntuhan. Kami belum pernah melihat tingkat kematian anak-anak sebesar itu di hampir semua konflik lain di dunia," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan kepada program 'Face the Nation' CBS News pada hari Minggu, seperti dikutip dari Reuters dan Al Arabiya, Senin (18/3/2024).

"Saya pernah berada di bangsal anak-anak yang menderita malnutrisi anemia parah, seluruh bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak, bayi, bahkan tidak punya tenaga untuk menangis," sambungnya.

Russell mengatakan ada 'tantangan birokrasi yang sangat besar' untuk mengerahkan truk-truk bantuan ke Gaza. Israel seolah tak mempedulikan kritik internasional yang terus meningkat karena banyaknya korban jiwa dalam perang, krisis kelaparan, dan tuduhan menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza.

Awal bulan ini, seorang pakar PBB mengatakan Israel menghancurkan sistem pangan Gaza sebagai bagian dari 'kampanye kelaparan" yang lebih luas. Israel menolak tuduhan tersebut.

UNICEF juga menyatakan satu dari tiga anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara sekarang mengalami kekurangan gizi akut dan kelaparan akan segera terjadi.

Menurut kementerian kesehatan Gaza, serangan militer Israel terhadap Gaza yang dikuasai Hamas telah membuat hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis pangan, meratakan sebagian besar wilayah kantong tersebut, dan menewaskan lebih dari 31.000 orang. Hal ini juga menyebabkan tuduhan genosida yang kini tengah diselidiki di Pengadilan Dunia.

Israel membantah tuduhan genosida. Pemerintah Israel berdalih mereka bertindak untuk membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sejumlah orang.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Israel Klaim Bunuh Agen Hamas dalam Serangan ke RS Al-Shifa':






(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork