Kekerasan Geng Lumpuhkan Haiti, AS Evakuasi Warganya

Kekerasan Geng Lumpuhkan Haiti, AS Evakuasi Warganya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 18 Mar 2024 12:23 WIB
Ilustrasi pesawat terbang malam hari
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Jetlinerimages)
Jakarta -

Lebih dari 30 warga Amerika Serikat telah mendarat di Florida, AS dengan penerbangan carter pemerintah dari Haiti pada Minggu (17/3) waktu setempat. Mereka dievakuasi di tengah kekerasan geng yang melumpuhkan negara Karibia tersebut.

Penerbangan tersebut berangkat dari kota pelabuhan Cap-Haitien di Haiti, di mana bandara tersebut dibuka "secara berkala", menurut kedutaan AS.

"Departemen Luar Negeri memfasilitasi keberangkatan yang aman dari Cap-Haitien, Haiti bagi lebih dari 30 warga AS dengan penerbangan carter pemerintah AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS kepada AFP pada Minggu malam waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para penumpang ini sekarang dengan selamat berada di Miami, Florida, di mana para pejabat pemerintah AS membantu langkah selanjutnya," imbuhnya, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (18/3/20204).

Selama dua minggu terakhir, Haiti telah diguncang oleh pemberontakan geng yang bertujuan untuk menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.

ADVERTISEMENT

Jumlah kelompok bersenjata lengkap ini bertambah setelah serangan terhadap dua penjara untuk membebaskan ribuan narapidana.

Sebuah laporan PBB baru-baru ini memperingatkan tentang "hampir tumbangnya layanan dasar" di Haiti.

Kekacauan ini telah membuat jutaan orang rentan, seiring mereka menunggu pembentukan dewan pemerintahan transisi untuk mengambil alih kekuasaan, setelah Henry mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin lalu di bawah tekanan.

Bagi warga Amerika yang masih tinggal di Haiti, Departemen Luar Negeri AS "sedang mempertimbangkan pilihan untuk keluar dari (ibu kota) Port-au-Prince dan akan memberi tahu warga AS tentang hal tersebut segera setelah kami dapat mengaturnya dengan aman dan terjamin," kata juru bicara Deplu AS.

"Kami akan terus membantu warga AS selama pilihan komersial masih belum tersedia dan kondisi keamanan mengizinkan kami melakukannya," tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengatakan Minggu lalu bahwa mereka telah menerbangkan staf non-esensial Amerika dari kedutaan besarnya di ibu kota Port-au-Prince. AS juga mendatangkan personel tambahan untuk meningkatkan keamanan di kompleks kedutaannya.

Beberapa negara lain dan Uni Eropa juga telah mengevakuasi para personel diplomatiknya akibat krisis ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads