Kecaman ke Israel Buntut Insiden Muslim Palestina di Al-Aqsa

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 14 Mar 2024 04:01 WIB
Foto: Suasana salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa (AFP/AHMAD GHARABLI)
Jakarta -

Ibadah umat muslim Palestina selama awal Ramadan di Masjid Al-Aqsa diwarnai dengan insiden kekerasan oleh Israel. Israel pun menuai kecaman akibat insiden ini.

Sebagai informasi, Israel telah mendeklarasikan perang yang diklaim untuk membalas serangan Hamas ke wilayah mereka pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu menewaskan 1.200 orang di Israel.

Israel kemudian melakukan serangan besar-besaran ke Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas. Serangan itu telah menyebabkan lebih dari 31 ribu orang tewas, di mana mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Serangan Israel juga menghancurkan berbagai fasilitas mulai dari rumah warga, rumah sakit, masjid, gereja hingga sekolah. Jutaan warga pun mengungsi akibat perang.

Gencatan senjata yang telah dibahas jelang Ramadan tak kunjung terwujud. Warga Gaza pun menjalani ibadah di bulan Ramadan dengan pilu. Kisah pilu juga dialami warga Palestina yang hendak salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Mereka dipukuli oleh polisi Israel saat hendak masuk ke Al-Aqsa.

Dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Selasa (12/3/2024), berdasarkan keterangan saksi mata, polisi Israel hanya memperbolehkan perempuan dan laki-laki berusia di atas 40 tahun untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa.

Saksi mengatakan banyak warga Palestina yang datang untuk menunaikan Tarawih berkumpul di gerbang Tempat Suci, atau Haram al-Sharif. Rekaman menunjukkan polisi Israel menyerang beberapa warga Palestina dengan tongkat di pintu masuk kompleks Al-Aqsa.

Bagaimana penjelasan polisi Israel? Baca halaman selanjutnya.

Simak juga 'Israel Serang Posko Bantuan PBB di Gaza, 5 Orang Tewas':






(rdp/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork