Kapal Nelayan Terbalik di Korsel, 3 WNI Tewas

Kapal Nelayan Terbalik di Korsel, 3 WNI Tewas

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 10 Mar 2024 13:59 WIB
Penjaga Pantai Korea menunjukkan anggota penjaga pantai mencari orang hilang setelah sebuah kapal nelayan terbalik di perairan 68 kilometer (42 mil) selatan sebuah pulau di kota pesisir Tongyeong.
Anggota penjaga pantai mencari orang hilang setelah sebuah kapal nelayan terbalik di perairan 68 kilometer (42 mil) selatan sebuah pulau di kota pesisir Tongyeong. | (Foto: AFP/HANDOUT)
Jakarta -

Sebuah kapal nelayan terbalik di perairan di kota pesisir selatan Tongyeong, Korea Selatan yang membawa 9 awak, termasuk 7 warga negara Indonesia (WNI). Sebanyak 3 WNI tewas akibat insiden kapal nelayan terbalik tersebut.

Dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Minggu (10/3/2024), operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden tersebut. Insiden tersebut menyebabkan empat orang tewas dan lima orang lainnya hilang.

Rincian 9 awak kapal di antaranya, dua warga negara Korea Selatan dan tujuh warga Indonesia. Kapal berbobot 20 ton itu terbalik di perairan 68 kilometer selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada Sabtu pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 20 kapal dan empat pesawat dikerahkan untuk perburuan bawah air untuk mencari awak yang hilang.

Pada hari Sabtu, Penjaga Pantai mengatakan menemukan empat dari sembilan awak kapal, dengan tiga orang ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan dikirim ke rumah sakit. Namun keempat korban, yakni nakhoda asal Korea Selatan dan tiga warga negara Indonesia, dinyatakan meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Penjaga Pantai berencana menyelamatkan kapal itu pada Minggu.

Sebelumnya, Sebuah kapal nelayan Korea Selatan (Korsel) yang membawa sembilan awak, termasuk tujuh warga negara Indonesia (WNI), terbalik di perairan lepas pantai selatan negara itu. Akibatnya, enam orang hilang dalam insiden ini.

Dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap dan AFP, Sabtu (9/3/2024), kapal seberat 29 ton itu terbalik di perairan 68 kilometer (42 mil) selatan sebuah pulau di kota pesisir Tongyeong pada Sabtu (9/3) pagi waktu setempat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan pihak berwenang terkait untuk "melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dengan memobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia, termasuk angkatan laut dan kapal penangkap ikan," kata kantor kepresidenan Korsel dalam sebuah pernyataan.

(yld/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads