Haiti Kian Mencekam Gegara Geng Kriminal, Pelabuhan Utama Ditutup

Haiti Kian Mencekam Gegara Geng Kriminal, Pelabuhan Utama Ditutup

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 08 Mar 2024 14:23 WIB
A view shows vehicles damaged by fire during a protest against Prime Minister Ariel Henrys government and insecurity, in Port-au-Prince, Haiti March 1, 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Situasi mencekam di Haiti saat geng kriminal marak melancarkan serangan untuk memaksa PM Ariel Henry mengundurkan diri (dok. REUTERS/RALPH TEDY EROL)
Port-au-Prince -

Pelabuhan utama di wilayah Haiti terpaksa ditutup sementara saat situasi negara itu semakin mencekam akibat maraknya tindak kekerasan oleh geng kriminal setempat. Pemerintah Haiti telah memperpanjang pemberlakuan masa darurat selama satu bulan.

Seperti dilansir AFP, Jumat (8/3/2024), operator pelabuhan utama Haiti mengumumkan penutupan sementara pada Kamis (7/3) waktu setempat, dengan menyebut "tindakan sabotase dan vandalisme yang jahat" sebagai alasannya.

"Selama gangguan terhadap ketertiban umum baru-baru ini, (pelabuhan) telah menjadi korban, sejak 1 Maret dan terjadi lagi semalam, tindakan sabotase dan vandalisme yang jahat," demikian pernyataan Layanan Pelabuhan Karibia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Layanan Pelabuhan Karibia tidak bisa menjalankan operasinya dan harus menangguhkan semua layanan," sebut pernyataan itu.

Pemerintah Haiti telah memperpanjang penetapan masa darurat selama satu bulan untuk bagian barat negara tersebut, yang mencakup ibu kota Port-au-Prince, ketika para tahanan kabur dari dua penjara setempat pada awal pekan ini.

ADVERTISEMENT

Situasi itu semakin menambah jumlah geng kriminal yang berupaya memaksakan kendali atas sebagian besar wilayah Haiti.

Geng-geng kriminal dilaporkan kembali menargetkan polisi dalam serangan mereka pada Rabu (6/3) waktu setempat, dengan salah satunya membakar markas besar Kepolisian Haiti di Bas-Peu-de-Chose -- salah satu area di ibu kota.

Laporan serikat Kepolisian Haiti, Synapoha, menyebut para personel kepolisian berhasil menyelamatkan diri sebelum serangan terjadi. Disebutkan juga bahwa serangan geng kriminal itu menghancurkan beberapa kendaraan polisi.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Situasi di Haiti Masih Kacau, Terjadi Serangan hingga Pembakaran':

[Gambas:Video 20detik]



Geng-geng kriminal di Haiti mulai melancarkan rentetan serangan sejak pekan lalu, ketika Perdana Menteri (PM) Ariel Henry bepergian ke luar negeri. Geng kriminal di Haiti awalnya menyerang dua penjara setempat yang memungkinkan sebagian besar narapidana melarikan diri.

Serangan kemudian beralih ke kantor polisi, dengan laporan Synapoha menyebut sedikitnya 10 kantor polisi setempat telah dihancurkan. Setidaknya 15.000 orang diperkirakan telah meninggalkan wilayah Port-au-Prince, yang terdampak paling parah dalam serangan geng kriminal tersebut.

Seorang pemimpin geng kriminal berpengaruh di Haiti, Jimmy Cherizier alias Barbecue, memperingatkan akan adanya perang sipil dan pertumpahan darah massal kecuali PM Henry mengundurkan diri.

Selain menetapkan masa darurat, otoritas Port-au-Prince juga memberlakukan jam malam untuk berusaha menciptakan perdamaian. Namun geng-geng kriminal di Haiti seringkali memiliki persenjataan yang lebih baik dibandingkan dengan pasukan keamanan negara itu.

PM Henry yang berkuasa di Haiti sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise tahun 2021 lalu, seharusnya mengakhiri masa jabatannya pada Februari ini. Namun dia malah menyetujui kesepakatan pembagian kekuasaan dengan oposisi hingga pemilu terbaru digelar.

Ketika kerusuhan pecah di Haiti, PM Henry sedang berada di Kenya untuk merundingkan misi pengerahan polisi internasional yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menstabilkan negaranya.

Situasi kacau di negaranya membuat PM Henry tidak bisa pulang ke Haiti, dengan geng-geng kriminal juga melancarkan tindak kekerasan di bandara utama negara tersebut yang membuat kepulangannya berisiko. Dia juga belum berkomentar atas situasi mencekam yang kini melanda negaranya.

PM Henry kini diyakini masih berada di luar negeri, dengan terakhir kalinya dia dikonfirmasi ada di Puerto Rico.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads