.webp)
Otoritas Turki telah menahan tujuh orang, termasuk seorang detektif khusus, yang diduga menjadi mata-mata badan intelijen Israel, Mossad.
Operasi yang dilakukan agen mata-mata Turki dan polisi anti-teror Istanbul menunjukkan para tersangka telah menyampaikan informasi kepada Mossad demi mendapatkan uang. Demikian dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu Agency dan AFP, Selasa (5/3/2024).
Penahanan itu dilakukan setelah pihak berwenang Turki menangkap 34 orang pada bulan Januari lalu karena dicurigai merencanakan penculikan dan menjadi mata-mata Mossad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa-jaksa di Istanbul kemudian mengatakan 12 tersangka lainnya masih buron.
Hubungan Turki dan Israel retak setelah pecahnya perang di Gaza hampir lima bulan lalu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi salah satu pengkritik paling keras di dunia terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dia membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler, dan meminta negara-negara Barat yang menjadi sekutu Israel untuk menghentikan dukungan mereka terhadap "terorisme negara" yang dilakukan di Gaza.
Setelah penangkapan ke-34 orang pada bulan Januari lalu, Erdogan mengatakan bahwa operasi Turki tersebut "sangat mengganggu" Israel.
"Tunggu sebentar," katanya, mengacu pada pihak berwenang Israel. "Anda akan mengenal Turki," imbuhnya.
Lihat juga Video 'Jet Tempur Generasi Kelima Turki Sukses Lakukan Penerbangan Perdana':
