Sebelumnya pada hari Minggu (3/3) waktu setempat, pemerintah Jerman menuduh Rusia mencoba "mendestabilisasi" Jerman dengan menerbitkan rekaman tersebut di media sosial Rusia. Dalam rekaman itu, para tentara Jerman membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman.
"Duta Besar Jerman tiba di Kementerian Luar Negeri Rusia, dan dia dipanggil sehubungan dengan percakapan para perwira Jerman tentang Krimea yang dipublikasikan," kata kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, seperti dikutip dari AFP, Senin (4/3/2024).
Baca juga: AS Tambah Jumlah Serdadunya di Jerman |
Saat tiba di kementerian di Moskow, dubes Jerman tersebut menolak menjawab pertanyaan para wartawan Rusia.
Rekaman pembicaraan berdurasi 38 menit antara para perwira Jerman tersebut diunggah pada Jumat malam waktu setempat lalu di media sosial Rusia.
Para perwira Jerman sedang membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman di Ukraina dan potensi dampaknya.
Topiknya termasuk mengarahkan rudal ke sasaran-sasaran seperti jembatan utama di atas selat Kerch yang menghubungkan daratan Rusia ke Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi kepada AFP bahwa kementerian tersebut yakin percakapan di divisi angkatan udara itu telah "disadap".
Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji akan melakukan penyelidikan penuh atas kebocoran tersebut.
Simak juga Video: Momen Saling Adu Rudal Rusia-Ukraina
(ita/ita)