Sayap bersenjata kelompok Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim tujuh sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza tewas akibat gempuran militer Israel.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (2/3/2024), klaim itu disampaikan oleh juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Ubaida, dalam pernyataan terbaru via Telegram yang dirilis pada Jumat (1/3) waktu setempat.
"Setelah pemeriksaan dan pengawasan selama beberapa pekan terakhir, kami telah mengonfirmasi kematian syahid sejumlah mujahidin dan tewasnya tujuh tahanan musuh di Jalur Gaza akibat pengeboman Zionis (Israel-red)," ucap Abu Ubaida dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal kapan tepatnya ketujuh sandera itu tewas. Asal kewarganegaraan para sandera yang tewas itu juga tidak diungkapkan ke publik.
Abu Ubaida hanya mengatakan bahwa Brigade Ezzedine al-Qassam telah mengonfirmasi jumlah sandera yang tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza saat ini melebihi 70 orang.
Hamas menculik dan menyandera lebih dari 250 orang, baik warga Israel maupun warga negara asing, dalam serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu. Otoritas Tel Aviv melaporkan bahwa sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.
Israel membalas Hamas dengan melancarkan rentetan serangan militer tanpa henti terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 30.000 orang tewas, yang kebanyakan merupakan perempuan dan anak-anak, akibat rentetan serangan Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, dari 250 orang yang disandera, lebih dari 100 sandera di antaranya telah dibebaskan selama kesepakatan gencatan senjata singkat pada awal November lalu, yang ditukar dengan pembebasan sekitar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Menurut data otoritas Israel, sekitar 130 sandera saat ini masih ditahan di Jalur Gaza.
Perundingan gencatan senjata terbaru kini sedang berlangsung, dengan mediator Mesir dan Qatar juga Amerika Serikat (AS) berupaya keras untuk menghentikan pertempuran antara Israel dan Hamas yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.