Wali Kota Jepang Mundur Usai Didera 99 Tuduhan Pelecehan Seks

Wali Kota Jepang Mundur Usai Didera 99 Tuduhan Pelecehan Seks

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 01 Mar 2024 13:33 WIB
Mayor Hideo Kojima wiping away tears as he speaks at a press conference in the town of Ginan, Gifu prefecture, on Feb 28. PHOTO: AFP
Wali Kota Ginan Hideo Kojima menangis dalam konferensi pers (AFP)
Tokyo -

Seorang Wali Kota di Jepang mengundurkan diri setelah menghadapi 99 tuduhan pelecehan seksual. Kasus ini memicu kemarahan publik Jepang, terutama setelah sang Wali Kota membantah tuduhan-tuduhan yang menderanya dan bahkan menangis saat konferensi pers.

Seperti dilansir AFP, Jumat (1/3/2024), penyelidikan resmi otoritas Jepang menuduh Hideo Kojima, yang menjabat Wali Kota Ginan di wilayah Gifu, telah melakukan sejumlah tindak pelecehan, termasuk menyentuh payudara dan bokong seorang koleganya.

Kojima yang berusia 74 tahun ini mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (29/2) waktu setempat, atau sehari setelah dia menyeka air matanya di depan wartawan ketika dirinya menceritakan soal saudara laki-lakinya yang memarahi dirinya terkait kasus ini.


Dia menyangkal sejumlah tuduhan yang dibahas secara rinci dalam komite independen, termasuk bahwa dia telah memeluk beberapa karyawan perempuan dalam insiden-insiden yang disaksikan oleh orang lain.

"Saya tidak melakukannya," ucap Kojima dalam pernyataan yang ditayangkan televisi setempat. Dia mengklaim bahwa gerakannya mungkin terlihat seperti pelukan, namun sebenarnya tidak.

"Laporan tersebut kurang netral dan saya ingin mereka menyelidikinya dengan lebih hati-hati," ujarnya.

Menurut laporan televisi terkemuka Jepang, NHK, Kojima mengakui dirinya tidak membaca seluruh laporan tersebut, yang menuduh dirinya memberi tahu bawahannya bahwa "tangannya halus... untuk memaksa para karyawan perempuan menyentuhnya".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak juga 'Susul Jepang dan Korsel, Singapura Juga Alami Krisis Populasi':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]



Laporan itu juga menyebut Kojima "memamerkan kakinya dengan menggulung celananya, dan menyuruh mereka (para karyawan perempuan) untuk menyentuhnya".

Beberapa karyawan menggunakan semprotan disinfektan setelah dipaksa menyentuh Kojima. Laporan tersebut juga merinci soal pernyataan dan tuntutan yang tidak pantas seperti meminta salah satu karyawannya untuk membungkuk.

Tidak ada kasus pidana yang diajukan secara terbuka terhadap Kojima.

Penyelidikan terhadap Kojima ini dilakukan setelah majalah mingguan Shukan Bunshun melaporkan sang Wali Kota itu sering menepuk-nepuk kepala para karyawan perempuan. Dalam pembelaannya, Kojima mengatakan tindakannya itu dimaksudkan untuk "menyampaikan rasa terima kasih".



Pemberitaan soal Kojima menjadi trending di platform media sosial X pada Jumat (1/3) waktu setempat, dengan banyak netizen mengungkapkan kemarahannya.

"Dia tidak seharusnya menangis. Para karyawanlah yang ingin menangis," tulis salah satu komentar di media sosial X.

"Jika Anda mengatakan menepuk kepala seseorang hanya sebagai bentuk komunikasi, maka lakukan hal itu pada pria-pria yang lebih tua," demikian bunyi komentar lainnya.

Selama penyelidikan, komite independen bahkan melakukan survei terhadap 193 karyawan di wilayah yang dipimpin Kojima. Sekitar 161 karyawan di antaranya, terdiri atas 53 persen laki-laki dan 58 persen perempuan, mengakui bahwa sang Wali Kota telah melakukan hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads