Arab Saudi Kecam Keras Diamnya Dunia Atas Perang Gaza!

Arab Saudi Kecam Keras Diamnya Dunia Atas Perang Gaza!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 27 Feb 2024 11:32 WIB
Palestinians look at the destruction after an Israeli airstrike in Rafah, Gaza Strip, Friday, Feb. 9, 2024. (AP Photo/Fatima Shbair)
Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: AP/Fatima Shbair)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengeluarkan kecaman keras atas diamnya komunitas internasional terhadap perang di Gaza. Hal ini disampaikannya ketika badan hak asasi manusia PBB membuka sesi persidangan di Jenewa, Swiss pada Senin (26/2) waktu setempat.

Menyinggung pembunuhan Israel terhadap lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza sejak perang melawan Hamas dimulai Oktober 2023 lalu, Pangeran Faisal mengatakan tidak ada dialog institusional yang bisa dianggap serius jika situasi di Palestina diabaikan.

"Hak-hak apa yang kita bicarakan, dan Gaza berada di bawah reruntuhan? Bagaimana komunitas internasional bisa tetap diam, dan masyarakat Gaza menjadi pengungsi dan menderita akibat pelanggaran hak asasi manusia yang paling keji?" kata Pangeran Faisal saat memberikan sambutan pada sidang ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (27/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Saudi itu menambahkan: "Meskipun terjadi kematian 30.000 orang dan lebih dari 2 juta orang kelaparan, kurangnya keamanan dan layanan dasar, seperti air, listrik dan obat-obatan, Dewan Keamanan masih membiarkan pertemuan-pertemuan terjadi tanpa hasil."

Dia mengacu pada upaya berulang kali yang gagal oleh Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

ADVERTISEMENT

Amerika Serikat telah memveto draf resolusi tersebut pada tiga kesempatan berbeda, sehingga memicu kemarahan sebagian besar komunitas internasional.

Washington mengatakan bahwa gencatan senjata dalam situasi saat ini tidak akan membantu situasi. Washington baru-baru ini mengklaim bahwa gencatan senjata akan mengganggu pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas.

Pangeran Faisal juga mengecam "standar ganda" yang digunakan oleh sejumlah pihak selama perang Gaza.

"Kerajaan telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam menghentikan perang dan eskalasi yang tidak bertanggung jawab untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah dan membuka jalan bagi proses perdamaian yang jelas dan kredibel, yang merupakan komitmen semua pihak," katanya.

Israel sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan melakukan operasi militer di Rafah, yang terletak di perbatasan Gaza dengan Mesir. Diperkirakan 1,2 juta warga Palestina mencari perlindungan di kota tersebut dan tidak punya tempat tujuan jika operasi militer Israel dilakukan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads