Perang Gaza Terus Berkecamuk, PM Palestina Mengundurkan Diri

Perang Gaza Terus Berkecamuk, PM Palestina Mengundurkan Diri

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Feb 2024 16:19 WIB
FILE - In this Wednesday, Jun. 24, 2020 file photo, Palestinian Prime Minister Mohammad Shtayyeh speaks during the leadership meeting at the village of Fasayil in Jordan Valley. The Palestinian prime minister has said it will be disastrous for his people and the world at large if President Donald Trump wins re-election next month. (AP Photo/Majdi Mohammed, File)
PM Palestina Mohammed Shtayyeh (dok. AP Photo/Majdi Mohammed, File)
Ramallah -

Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mengumumkan pengunduran dirinya dan pemerintahannya. Pengunduran diri itu telah diajukan kepada Presiden Mahmoud Abbas.

Seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Senin (26/2/2024), pengunduran diri Shtayyeh bersama jajaran pemerintahan yang dipimpinnya itu diumumkan pada awal pekan ini, di tengah perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza dan semakin meningkatnya tindak kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem sebagai salah satu pendorongnya.

"Saya menyampaikan pengunduran diri pemerintah kepada Bapak Presiden (Mahmoud Abbas)," ucap Shtayyeh dalam pengumumannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan untuk mengundurkan diri terjadi di tengah eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat dan Yerusalem, serta perang, genosida, dan kelaparan di Jalur Gaza," jelasnya.

"Saya melihat bahwa tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas terbaru di Gaza dan perlunya konsensus Palestina-Palestina berdasarkan persatuan Palestina dan perluasan kesatuan otoritas atas tanah Palestina," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Belum ada tanggapan dari kantor Presiden Palestina yang berkedudukan di Ramallah, Tepi Barat, terkait pengumuman yang disampaikan Shtayyeh tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'RS di Gaza Penuh, Bayi-bayi Terpaksa Berbagi Inkubator':

[Gambas:Video 20detik]



Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan ketika tekanan dari Amerika Serikat (AS) terhadap Presiden Abbas semakin meningkat untuk menggoyahkan Otoritas Palestina dan mulai merancang struktur politik yang bisa memerintah negara Palestina setelah perang berakhir nantinya.

Situasi di Palestina semakin mengkhawatirkan setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza usai Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang yang kebanyakan warga sipil. Lebih dari 250 orang diculik dan disandera di Jalur Gaza.

Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 30.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads