Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menggambarkan Israel sebagai "tumor kanker" yang ditakdirkan untuk "hancur". Khamenei juga kembali mengkritik negara-negara Muslim yang belum juga memutuskan hubungan dengan Israel.
"Dunia Islam pasti akan menyaksikan kehancuran tumor kanker Zionis," ucap Khamenei seperti dikutip kantor berita IRNA dan dilansir Al Arabiya, Jumat (23/2/2024).
Iran tidak pernah mengakui Israel, dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negeri mereka sejak Revolusi Islam tahun 1979.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khamenei juga mengulangi kembali kritikannya terhadap negara-negara Muslim yang masih mempertahankan hubungan dengan Israel.
"Mengapa para pemimpin Muslim tidak secara terbuka memutuskan hubungan mereka dengan rezim Zionis yang kejam dan berhenti membantu rezim ini?" tanya Khamenei.
Sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, pemimpin tertinggi Iran berulang kali mendesak negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Teheran yang menjadi sumber utama dukungan keuangan dan militer untuk Hamas, memuji serangan terhadap pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil. Iran membantah terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Sebagai respons terhadap serangan Hamas, Israel terus menggempur Jalur Gaza via udara, darat dan laut hingga memicu kehancuran dan banyak kematian.
Menurut laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, sedikitnya 29.410 orang tewas akibat rentetan serangan Israel. Kebanyakan korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak. Sekitar 69.465 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan militer Israel.