Israel Intensifkan Serangan ke Rafah di Gaza, Tewaskan Banyak Anggota Keluarga

Israel Intensifkan Serangan ke Rafah di Gaza, Tewaskan Banyak Anggota Keluarga

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 22 Feb 2024 09:33 WIB
Palestinians inspect the site of an Israeli strike on a mosque, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 24, 2024. REUTERS/Fadi Shana
Penampakan Masjid Bersejarah di Gaza Hancur Dibombardir Israel (Foto: REUTERS/Fadi Shana)
Jakarta -

Israel mengintensifkan serangan bom di Rafah di selatan Gaza yang mengakibatkan banyak korban tewas dalam serangan udara berdasarkan laporan warga. Kementerian Kesehatan wilayah kantong Palestina mengumumkan sebanyak 29.313 tewas dalam perang sejauh ini.

Dilansir Reuters, Kamis (22/2/2024), di Yerusalem, anggota kabinet perang Israel Benny Gantz mengutip "tanda-tanda awal kemajuan yang menjanjikan" dalam kesepakatan baru untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh militan Hamas di Gaza di tengah pembicaraan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar untuk menjamin jeda dalam perang.

Tentara Israel (IDF) mengatakan mereka telah meningkatkan operasi di Khan Younis, sebuah kota di utara Rafah. Mereka tidak menyebutkan serangan terhadap Rafah dalam ringkasan harian kejadian di Gaza dan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 1,5 juta orang diperkirakan berdesakan di Rafah, di pinggiran paling selatan wilayah kantong yang dekat dengan perbatasan dengan Mesir, sebagian besar dari mereka meninggalkan rumah mereka di utara untuk menghindari serangan militer Israel.

Aliran bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir hampir mengering dalam dua minggu terakhir, dan runtuhnya keamanan telah mempersulit distribusi makanan yang berhasil disalurkan, menurut data dan pejabat PBB.

ADVERTISEMENT

Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat di Rafah, meskipun terdapat penolakan dari dunia internasional, termasuk dari sekutu setianya Amerika Serikat, karena kekhawatiran akan nyawa warga sipil.

Seorang penduduk Rafah yang dihubungi melalui pesan teks oleh Reuters melaporkan beberapa serangan udara Israel dan ledakan besar di kota tersebut, serta kapal angkatan laut melepaskan tembakan ke daerah tepi pantai.

Jurnalis video Reuters memfilmkan dampak serangan terhadap rumah keluarga Al-Noor di Rafah, yang menjadi puing-puing, memperlihatkan lebih dari selusin jenazah terbungkus kain kafan putih atau hitam dan kerabat yang berduka di rumah sakit Rafah.

Abdulrahman Juma mengatakan istrinya, Noor, yang berasal dari keluarga Al-Noor, serta putrinya yang berusia satu tahun, Kinza, tewas dalam serangan itu, bersama dengan orang tua, saudara laki-laki, dan kerabat Noor lainnya.

Juma sedang memegangi tubuh Kinza yang terbungkus kain kafan berwarna putih berlumuran darah. "Yang ini, yang ada di pangkuanku, telah merenggut jiwaku... Dia berumur satu setengah tahun," kata Juma.

Israel mengatakan militan Hamas menggunakan bangunan sipil sebagai perlindungan, namun kelompok Islam tersebut membantahnya.

Penduduk setempat juga mengatakan tank-tank Israel telah bergerak ke barat dari Khan Younis ke Al-Mawasi, yang sebelumnya merupakan daerah yang relatif aman dimana tentara telah memerintahkan warga Palestina untuk mencari perlindungan.

Tank-tank tersebut mencapai jalan pesisir, secara efektif memutus Khan Younis dan Rafah dari seluruh Jalur Gaza, meskipun mereka mundur setelah beberapa jam, menurut warga.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Rabu sebanyak 69.333 orang terluka di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, selain itu sebanyak 29.313 orang tewas, dan 118 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

(yld/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads