Houthi mengklaim telah menargetkan sebuah kapal kargo Israel di perairan Teluk Aden, yang berdekatan dengan Laut Merah, dengan sejumlah rudal. Kelompok pemberontak di Yaman yang bersekutu dengan Iran ini, juga mengklaim telah menyerang kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (21/2/2024), juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam pernyataannya pada Selasa (20/2) waktu setempat menyebut pasukan Houthi menembakkan sejumlah rudal ke sebuah kapal kargo Israel bernama MSC Silver yang berlayar di Teluk Aden.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarea menambahkan bahwa pasukan Houthi juga melancarkan rentetan serangan drone yang menargetkan sejumlah kapal perang AS di perairan Laut Merah dan Laut Arab, serta di beberapa lokasi di kota resort Eilat di Israel bagian selatan.
Tidak disebutkan lebih lanjut soal kondisi kapal kargo Israel dan kapal perang AS tersebut. Belum ada tanggapan resmi dari militer Washington soal klaim Houthi tersebut.
Houthi, yang menguasai wilayah-wilayah terpadat di Yaman ini, telah menyerang kapal-kapal yang dianggap memiliki hubungan komersial dengan Israel, juga AS dan Inggris.
Meskipun negara-negara Barat, terutama Washington dan London, melancarkan serangan balasan terhadap posisi-posisi Houthi di wilayah Yaman, kelompok itu bertekad terus melanjutkan serangannya sebagai solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza hingga Israel menghentikan serangannya.
"Tidak ada bahaya bagi navigasi internasional atau pun Eropa selama tidak ada operasi agresif, dan dengan demikian, tidak perlu melakukan militerisasi di Laut Merah," ucap juru bicara Houthi lainnya, Mohammed Abdul Salam, dalam pernyataan via media sosial X pada Selasa (20/2) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Yang ditunggu-tunggu oleh dunia bukanlah militerisasi Laut Merah, melainkan deklarasi gencatan senjata di Gaza yang mendesak dan komprehensif, demi alasan kemanusiaan yang jelas bagi siapa pun," imbuhnya.
Sementara itu, perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, melaporkan bahwa kapal kargo Israel yang menjadi target serangan Houthi itu sebenarnya adalah kapal kontainer berbendera Liberia yang sedang berlayar menuju ke Somalia.
"Houthi mengkarakterisasi kapal itu sebagai milik Israel. Operator kapal itu tercatat secara publik bekerja sama dengan ZIM dan secara teratur mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Israel," sebut Ambrey dalam pernyataannya.
ZIM yang disebut oleh Ambrey, memiliki nama resmi Zim Integrated Shipping Services Ltd, yang merupakan perusahaan pelayaran kargo internasional Israel yang memiliki kantor pusat di wilayah Israel.