Presiden Rusia Vladimir Putin belum juga memberikan komentarnya atas kematian tokoh oposisi Alexei Navalny, yang dikenal sebagai pengkritiknya yang paling vokal. Kematian Navalny di dalam penjara, pekan lalu, memicu duka sekaligus kecaman.
Seperti dilansir AFP, Senin (19/2/2024), kabar meninggalnya Navalny muncul sebulan sebelum digelarnya pemilu yang akan memperpanjang kekuasaan Putin selama enam tahun ke depan.
Otoritas Rusia juga dilaporkan belum memberikan akses pada ibu dan istri Navalnya ke jenazahnya. Hal itu memicu kemarahan di kalangan pendukung Navalny yang menuding Moskow sebagai "pembunuh" yang berusaha "menutupi jejak mereka".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin masih bungkam dan belum mengomentari kematian Navalny, yang diumumkan otoritas Rusia sejak Jumat (16/2) pekan lalu.
Kremlin juga belum merilis pernyataan terbaru sejak Jumat (16/2) malam ketika mereka mengkritik para pemimpin Barat yang ramai-ramai menuntut Putin bertanggung atas kematian Navalny.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut para pemimpin Barat memberikan reaksi "histeris" terhadap kabar kematian Navalny. Moskow, sebut Peskov, menganggap tudingan dari negara-negara Barat tidak bisa diterima, mengingat belum ada informasi resmi soal penyebab kematian Navalny dari otoritas terkait.
"Belum ada informasi mengenai penyebab kematiannya. Namun, pernyataan-pernyataan seperti itu terus bermunculan. Jelas sekali, (pernyataan-pernyataan) ini benar-benar gila," ucap Peskov mengomentari tudingan yang muncul dari negara-negara Barat soal keterlibatan Kremlin dalam kematian Navalny.
"Kami menganggap pernyataan-pernyataan seperti itu sama sekali tidak bisa diterima. Itu tidak bisa diterima," tegasnya dalam pernyataan yang dikutip kantor berita TASS, pada Jumat (16/2) lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat Putin Lebih Sreg dengan Biden Ketimbang Trump':
Dalam pernyataannya pada saat itu, Peskov menyatakan bahwa Putin telah menerima laporan soal kematian Navalny.
"Presiden telah menerima laporan itu. Laporan itu datang dari Moskow," ucapnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal komentar Putin atas laporan tersebut.
Otoritas Rusia mengumumkan Navalny yang berusia 47 tahun meninggal dunia pada Jumat (16/2) di dalam penjara di kawasan Arktik, tempatnya menjalani masa hukuman 19 tahun penjara.
Penyebab kematiannya belum diumumkan secara resmi, namun pengelola penjara menyebut Navalny merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan di area kompleks penjara IK-3 di Kharp, yang berjarak 1.900 kilometer sebelah timur laut Moskow.
Disebutkan bahwa Navalny kehilangan kesadaran dan meninggal dunia tak lama kemudian. Ditambahkan juga oleh otoritas pengelola penjara itu bahwa upaya resusitasi telah dilakukan terhadap Navalny, namun berujung kegagalan.
Laporan terbaru menyebut para penyelidik Rusia telah memberitahu ibunda dan pengacara Navalny bahwa penyelidikan terhadap kematian mantan pengacara karismatik itu "telah diperpanjang".
"Tidak diketahui berapa lama hal ini akan berlanjut. Penyebab kematiannya masih 'belum ditetapkan'. Mereka berbohong, mempermainkan waktu dan bahkan tidak menyembunyikannya," ucap juru bicara mendiang Navalny, Kira Yarmysh, dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP.