Dua orang tewas di Israel ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah halte bus yang ramai orang di dekat kota Kiryat Malakhi. Pelaku penembakan itu tewas dibunuh oleh seorang warga sipil bersenjata yang ada di lokasi kejadian.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memperingatkan warga Israel bahwa seluruh negara kini menjadi garis depan dalam perang.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (17/2/2024), juru bicara Pusat Medis Kaplan menuturkan bahwa dua orang yang dilarikan ke fasilitas medis mereka dinyatakan meninggal dunia usai serangan terjadi pada Jumat (16/2) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat orang lainnya, menurut Kepolisian Israel, mengalami luka-luka dalam penembakan mematikan itu. Penembakan itu terjadi di dekat Kiryat Malakhi, yang berjarak sekitar 25 kilometer sebelah utara Jalur Gaza yang menjadi lokasi perang antara Israel dan Hamas selama empat bulan terakhir.
Seorang fotografer AFP yang ada di lokasi kejadian melaporkan bahwa seorang pria bersenjata yang mendalangi penembakan itu telah tewas dan jenazahnya masih ada di lokasi.
Kepolisian Israel mengungkapkan bahwa pelaku telah "dinetralkan" oleh seorang warga sipil yang ada di lokasi kejadian.
"Kami telah meningkatkan kewaspadaan di tingkat nasional," kata Kepala Kepolisian Israel Kobi Shabtai kepada wartawan di lokasi, tanpa memberikan informasi detail soal pelaku penembakan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Dalam tanggapan atas penembakan tersebut, Netanyahu memperingatkan bahwa seluruh Israel kini telah menjadi garis depan perang.
"Para pembunuh, yang tidak hanya datang dari Gaza, ingin membunuh kita semua," ucapnya.
"Kami akan terus berjuang sampai kemenangan total, dengan sekuat tenaga, di setiap lini, di mana pun, sampai kita memulihkan keamanan dan ketenangan bagi seluruh warga Israel," tegas Netanyahu.
Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah serangan penikaman yang terjadi pada Minggu (11/2) lalu, dengan satu serangan menargetkan polisi Israel di Yerusalem Timur dan serangan lainnya menargetkan tentara Israel di pos pemeriksaan di Tepi Barat.
Para pelaku penyerangan dalam kedua insiden itu tewas, tanpa adanya korban jiwa di kalangan pasukan keamanan Israel.