Pemimpin oposisi Rusia yang vokal mengkritik Kremlin, Alexei Navalny, dilaporkan tewas di penjara, di distrik Yamalo-Nenets. Dia disebut tewas karena tidak enak badan setelah berjalan-jalan.
Dilansir CNN dan BBC, Jumat (16/2/2024), layanan penjara di distrik Yamalo-Nenets mengatakan dia merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan pada hari ini waktu setempat. Dia disebut kehilangan kesadaran.
"Dia hampir segera kehilangan kesadaran," katanya dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim medis darurat penjara pun dipanggil setelah itu terjadi. Tim medis disebut berupaya menyadarkannya tetapi tidak berhasil.
"Dokter darurat menyatakan tahanan itu meninggal. Penyebab kematiannya sedang diketahui," lanjut keterangan itu.
Layanan penjara Rusia mengatakan sedang menyelidiki kematian mendadak Navalny. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin telah diberitahu tentang laporan tersebut, menurut media pemerintah RIA Novosti.
Sementara itu, Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengatakan pengacaranya sedang melakukan perjalanan ke Kharp, tempat Navalny ditahan sejak Desember. "Segera setelah kami mendapat informasi, kami akan melaporkannya," tulis Yarmysh di X.
Kematian Navalany yang dilaporkan terjadi tak lama sebelum pemilihan presiden Rusia, yang akan berlangsung pada 17 Maret, di mana Putin diperkirakan akan memenangkan masa jabatan kelima dalam sebuah langkah yang dapat membuatnya mempertahankan kekuasaan setidaknya hingga tahun 2030.
Sebagai informasi, Navalny telah lama menjadi duri bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia pernah mengungkap korupsi di kalangan pejabat tinggi, berkampanye melawan partai berkuasa Rusia Bersatu, hingga mengatur beberapa protes anti-pemerintah terbesar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Dia kembali ke Rusia pada tahun 2021 dari Jerman, tempat dia dirawat setelah diracuni dengan Novichok, agen saraf era Soviet. Sekembalinya, Navalnvy segera ditangkap atas tuduhan yang dia anggap bermotif politik. Dia telah dipenjara sejak saat itu.
Navalny dijatuhi hukuman 19 tahun penjara pada bulan Agustus, setelah ia dinyatakan bersalah menciptakan komunitas ekstremis, mendanai aktivis ekstremis, dan berbagai kejahatan lainnya. Dia sudah menjalani hukuman 11 setengah tahun di fasilitas keamanan maksimum atas tuduhan penipuan dan tuduhan lain yang dia bantah.
Simak juga Video: Putin Desak Rakyat Rusia untuk Punya Banyak Anak