Iran mengumumkan dalam siaran televisi pemerintah bahwa rezimnya memiliki benua Antartika dan akan membangun operasi militer di Kutub Selatan. Klaim Teheran ini dinilai menjadi tantangan langsung terhadap pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Seperti dilansir New York Post, Jumat (16/2/2024), pengumuman itu disampaikan Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Shahram Irania, pada akhir September tahun lalu. Namun media-media AS baru memberitakannya pekan ini, dengan mengutip terjemahan Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) yang berbasis di Washington DC.
"Kami memiliki hak properti di Kutub Selatan. Kami memiliki rencana untuk mengibarkan bendera kami di sana dan melaksanakan pekerjaan militer dan ilmiah," ucap Irani dalam pengumumannya pada saat itu.
Gertakan yang disampaikan Angkatan Laut Iran ini menarik perhatian baru sebagai respons terhadap milisi pro-Iran yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan Yordania bulan lalu.
Belum ada tanggapan resmi otoritas AS atas klaim Iran atas Antartika tersebut.
Namun media terkemuka AS, Fox News Digital, bertanya kepada juru bicara Departemen Luar Negeri AS soal apakah pencairan dana Iran baru-baru ini sebesar US$ 6 miliar yang disimpan di Qatar bisa dipakai oleh Teheran untuk membangun pangkalan di Antartika. Washington menegaskan hal itu tidak akan bisa dilakukan.
"Tidak. Dana Iran yang disimpan di Qatar tidak boleh digunakan untuk kegiatan apa pun di Antartika," tegas seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS yang tidak disebut namanya.
"Dana itu hanya bisa digunakan untuk membeli barang-barang kemanusiaan, yaitu makanan, obat-obatan, peralatan medis, dan produk-produk pertanian," sebut juru bicara tersebut.
Simak Video 'Iran Bantah Terlibat Serangan yang Menewaskan 3 Tentara AS di Yordania':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)