Biden Tuding Trump Tunduk pada Putin, Ada Apa?

Biden Tuding Trump Tunduk pada Putin, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Feb 2024 17:07 WIB
Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)
Joe Biden dan Donald Trump (dok. AP Photo)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam mantan Presiden Donald Trump dan menudingnya tunduk pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa yang terjadi?

Tudingan itu disampaikan Biden setelah Trump mengatakan dirinya akan mendorong Moskow untuk menyerang negara-negara anggota aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang tidak memenuhi pedoman pengeluaran pertahanan.

Seperti dilansir CNN, Rabu (14/2/2024), komentar itu menjadi kritikan terbaru Biden untuk Trump dan merupakan salah satu kecaman paling keras terhadap calon pesaingnya dalam pilpres AS mendatang terkait isu kebijakan luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Trump yang dikritik Biden itu disampaikan dalam acara kampanye di South Carolina, AS, pada Sabtu (10/2) waktu setempat.

Dalam komentarnya Trump secara terang-terangan mengatakan dirinya akan mendorong Rusia untuk melakukan "apa pun yang mereka inginkan" terhadap negara anggota NATO mana pun yang tidak memenuhi pedoman pengeluaran pertahanan.

ADVERTISEMENT

Biden menyebut komentar Trump itu mengirimkan sinyal yang "berbahaya dan mengejutkan".

"Bisakah Anda bayangkan mantan Presiden Amerika Serikat mengatakan hal seperti itu?" ucap Biden dalam tanggapannya.

"Seluruh dunia mendengarnya. Hal terburuknya adalah dia bersungguh-sungguh," sebutnya merujuk pada Trump.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kritikan Biden terhadap Trump semakin mendalam, dengan sang Presiden AS menyebut pendahulunya itu sama saja tunduk pada Putin.

"Tidak ada presiden lain dalam sejarah kita yang tunduk pada diktator Rusia," sindir Biden terhadap Trump.

"Biarkan saya mengatakan ini sejelas mungkin: Saya tidak akan pernah melakukannya. Demi Tuhan, itu langkah bodoh. Itu memalukan. Itu berbahaya. Itu tidak bersifat Amerika," tegasnya.

Sebelum Biden melontarkan kritikannya, Gedung Putih terlebih dulu menyampaikan tanggapannya.

"Mendorong invasi terhadap sekutu terdekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal yang mengerikan dan gila -- dan itu membahayakan keamanan nasional Amerika, stabilitas global, dan perekonomian kita di dalam negeri," kritik Gedung Putih untuk Trump.

Komentar Trump itu tidak hanya menuai kritikan dari dalam negeri, tapi juga dari negara-negara sekutu NATO, yang memperhatikan dengan penuh kewaspadaan ketika Rusia melanjutkan invasinya ke Ukraina.

Salah satunya dari Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menyebut komentar Trump itu "tidak bertanggung jawab dan berbahaya".

"Izinkan saya mengatakan dengan jelas, terkait perkembangan teranyar, setiap relativisasi jaminan pertahanan kolektif NATO adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya serta hanya menguntungkan kepentingan Rusia," kata Scholz seperti dilansir DW.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads